Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Esport Universitas Gadjah Mada berhasil meraih gelar juara kompetisi Esport Campus Leader (ECL) 2024 yang diselenggarakan langsung oleh Pengurus Daerah (Pengda) E-sport Indonesia (ESI) DIY di Bento Kopi Sorowajan pada Minggu (19/5) lalu.
Kompetisi E-sport Campus Leader Kejurda DIY ini diikuti oleh 10 tim yang berasal dari perguruan tinggi se-DIY, diantaranya UNY, UIN Sunan Kalijaga, UII, UKDW, Ukrim, UTY, AMIKOM, UAJY, dan UMY. Di Kompetisi ini, tim UGM berhasil menunjukkan keunggulan strategi dan keterampilan bermain mereka.
Thobagus Dhani selaku Manajer Tim UGM Esports menuturkan kompetisi ini menggunakan game mobile yang diselenggarakan dengan format liga dan berkelanjutan. “Saya kira format kompetisi antar kampus semacam ini sangat baik untuk regenerasi player tiap tahunnya,” paparnya, kamis (23/5)
Pada kompetisi Esports kali ini, tim UGM beranggotakan beberapa player yang sudah ditunjuk melakukan tugas dan perannya masing-masing saat kompetisi gim berlangsung. Beberapa anggota tim yang terlibat diantaranya, Riefky Bagastria sebagai Renin, Evandhika Agna Maulana (Akane), Muhammad Zidane Septian Irsyadi (Dan), M. Naufal (Miruku), Muhammad Auguzt Riansyah (Aero), Lanang Timur Anjo (Joezy) serta ditambah 2 orang sebagai player utama pada Liga Nasional Mahasiswa, yaitu Melvin Harits Tyaga (aLpg) dan Michael Huang (Mich).
Keikutsertaan UKM Esports UGM dalam kompetisi ini menurut Yohana Kayanaveda selaku Ketua UGM Esports menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menyalurkan minat dan bakatnya di bidang olahraga esports, apalagi turnamen-turnamen yang diikuti merupakan kejuaraan tingkat provinsi hingga tingkat nasional. “Pencapaian oleh tim UGM Esport pastinya sangat berharga, tidak hanya untuk UKM, tetapi juga untuk universitas, dimana dalam kedua liga tersebut mereka bertanding melawan universitas lain dari tingkat provinsi hingga nasional,” ujarnya.
Sebelumnya, di ajang Liga Esport Nasional Mahasiswa, tim UGM meraih meraih posisi ke-4 untuk kategori Men. Turnamen ini merupakan bentuk komitmen Pengurus Besar Esports Indonesia untuk menyediakan kompetisi yang inklusif bagi semua peserta. Liga ini juga akan menjadi standar kompetisi esport di tingkat mahasiswa di Indonesia.
Seperti diketahui, UKM Esport UGM menjadi wadah bagi mahasiswa yang memiliki talenta esport untuk menyalurkan minat dan bakatnya sekaligus mencetak bibit-bibit unggul dalam bidang esports sekaligus berprestasi secara akademik.
Menurut Dhani, anggota UKM Esport tidak hanya dididik sebagai atlet atau pro player, tetapi juga sebagai individu yang siap menerapkan intelektualitasnya ke industri esports sehingga bisa menjadi gamer intelek. Dhani turut menyertakan harapannya agar UKM ini terus berkembang dan menjadi jembatan untuk mahasiswa yang ingin terjun ke dunia esports. “Esports juga tidak serta-merta sebatas game saja, namun didalamnya sudah terdapat sebuah industri yang bisa dibilang cukup menjanjikan dan melibatkan banyak pihak, serta tentu saja menawarkan banyak lapangan pekerjaan didalamnya,” tutup Dhani.
Seperti diketahui, Pengurus Besar Esports Seluruh Indonesia (PBESI) sebagai induk organisasi esports tanah air sudah di bawah naungan KONI sehingga calon mahasiswa yang hendak mendaftar UGM dapat menginput prestasinya di bidang ini pada jalur PBUB klaster Olahraga dan Seni.
Penulis: Dita
Editor: Gusti Grehenson