Malam puncak tahun baru 2024 dimeriahkan dengan serangkaian acara di berbagai kawasan. Momen ini menjadi wadah bagi para penggiat seni dan pagelaran untuk menggaet pengunjung. Kelompok Gamelan Pradangga Sastra Inggris (Prasasti), Fakultas Ilmu Budaya UGM turut menunjukan kebolehannya dengan memeriahkan dua pentas sekaligus pada 30-31 Desember 2023.
Tim Prasasti yang diketuai oleh Jardin Urbania Basundoro ini diundang langsung oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Wonogiri pada Sabtu (30/12) malam dalam acara Festival Ekonomi Kreatif (Fesmikraf) 2023. Acara ini merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri untuk memeriahkan tahun baru. Sejak dibuka pada 24 Desember 2023, antusiasme masyarakat terus meningkat pada setiap rangkaian acara. Puncaknya, pada Sabtu malam Tim Prasasti berkesempatan menghibur ribuan penonton di area Alun-Alun Kota Wonogiri sejak pukul 16.00 hingga 22.30 WIB.
Bersama dengan penampilan Tim Prasasti, hadir juga 12 kelompok kesenian yang beragam. Mulai dari kalangan pelajar hingga sanggar kesenian di Wonogiri. Tim Prasasti sendiri merupakan satu-satunya tim yang berasal dari luar Wonogiri. Seluruh penampil nampak apik membawakan panggung seninya masing-masing. Fesmikraf 2023 menjadi ajang unjuk gigi bagi seluruh pegiat seni dan UKM untuk memikat hati masyarakat melalui tampilan budaya warisan nusantara. Harmoni yang tercipta antara alunan gamelan dan tembang khas Jawa memberikan euforia tersendiri bagi masyarakat.
Sukses membawakan pentas di Fesmikraf 2023, Tim Prasasti kembali diundang untuk menyajikan tampilan di malam puncak tahun baru oleh Forum Mahasiswa Pecinta Seni dan Seniman Indonesia (Formatasindo). Kali ini, Tim Prasasti bergabung dalam jejeran penampil di pentas Parade Gamelan 12 tahun 2023. Pentas seni yang diinisiasi oleh Pembina Formatasindo, Dr. Sukisno, M.Pd ini berlokasi di Omah Gelar Seni Budaya, Kawasan Budaya Tritunggal, Tegalcorocanan Solodiran Manisrenggo Klaten. Berbeda dengan Fesmikraf 2023, Parade Gamelan 12 berlangsung lebih lama, yakni pukul 13.00 sampai 01.00 WIB dinihari.
Tim Prasasti membawakan dua tembang karya Nanang Karbito, pelatih Tim Prasasti yang juga merupakan komposer tembang-tembang gending kontemporer. Kedua tembang tersebut berjudul Nareswari dan Hyang, berkisah tentang dua kisah yang bermakna mendalam. Nareswari, kisah perjalanan sepasang kekasih yang harus kandas di tengah jalan. Alur kisah ini begitu menarik muda mudi karena mengandung makna yang sesuai dengan kisah romansa masa kini. Entah apapun penyebabnya, hubungan sepasang kekasih bisa berakhir hanya karena persoalan yang tidak terduga.
Selain Narewari, tembang Hyang juga tak kalah menarik. Hyang berkisah tentang keagungan dan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Nikmat-nikmat tak terhingga yang senantiasa dilimpahkan pada kehidupan manusia. Sedangkan manusia, makhluk tak abadi yang seringkali lalai dalam mensyukuri nikmat dan terbuai dengan nafsu duniawi. Tembang Hyang mengandung makna sakral dan mengingatkan kita untuk selalu memanjatkan puji syukur pada Tuhan YME. Terutama dalam momen malam tahun baru ini, hendaknya mensyukuri segala sesuatu yang terjadi di tahun 2023 dan menyambut suka cita datangnya tahun 2024.
Malam Parade Gamelan 12 juga dimeriahkan oleh 20 kelompok seni gamelan lainnya yang berasal dari berbagai perguruan tinggi. Tampilan yang unik, menarik, dan fresh membuktikan bahwa kesenian nusantara tidak lekang oleh waktu. Warisan budaya turun temurun tetap bisa dibawakan melalui metode kontemporer yang sesuai dengan zaman, namun tetap mengandung nilai-nilai luhur bangsa. Harapannya, komunitas anak muda pegiat seni khas Indonesia seperti Tim Prasasti FIB UGM akan terus eksis untuk melanggengkan kesenian Indonesia.
Penulis: Tasya