
Ekosistem Esports sekarang ini menjadi bagian dari budaya digital generasi muda. Kompetisi permainan video game secara online yang dimainkan oleh banyak orang ini membutuhkan kreativitas dan kemampuan motorik dalam ketangkasan kecepatan dan menganalisa jalannya permainan. Para peminat olahraga Esports ini di lingkungan Kampus UGM di fasilitasi dalam Unita Kegiatan Mahasiswa (UKM) Esports.
“Unit Esports ini menjadi salah satu UKM mahasiswa yang paling adaptif dan relevan terhadap perkembangan zaman,” kata Dr. Widyastuti Purbani, M.Hum., selaku Wakil Dekan Fakultas Filsafat UGM dan sekaligus Dosen Pembina UKM Esports UGM dalam seminar Infinix AI – Campus Connect 2025 “Create Smarter, Work Faster”, mengupas peran Artificial Intelligence (AI) sebagai alat kreativitas dan refleksi etis yang digelar di Gedung Notonagoro, Fakultas Filsafat UGM, Rabu (27/5).
Widy, demikian ia akrab disapa, menuturkan Fakultas Filsafat memberikan perhatian terhadap olahraga video game ini dan perkembangan etika AI. Menurutnya, permainan video game ini menjadi titik temu yang menarik antara filsafat, teknologi, dan kreativitas.”Banyak penelitian tugas akhir mahasiswa Filsafat yang sekarang mengangkat tema-tema AI dan Esports. Kami melihat ini sebagai ruang diskusi penting, agar teknologi tetap berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Widyastuti.
Sementara Nindya Rahmaningrum selaku panitia dari kegiatan ini mengungkapkan diskusi yang melibatkan anggota UKM Esport dan mahasiswa ini dalam rangka menambah pengetahuan mengenai pemanfaatan AI pada era ini. Bagaimana AI dapat relevan dengan kehidupan sehari-hari terutama untuk mahasiswa sebagai alat yang bisa digunakan untuk membantu pekerjaan sehari-hari sesuai dengan etik. “Jadi, diskusi ini berguna buat nambah pengetahuan dari mahasiswa,” ungkapnya.
Ia menambahkan kerja sama Infinix dan UGM tidak hanya memperkenalkan teknologi canggih, tetapi juga mengajak peserta untuk berpikir kritis tentang bagaimana AI dapat digunakan secara bertanggung jawab dan bermakna. Kolaborasi antara industri, akademisi, dan komunitas mahasiswa ini membuktikan pentingnya sinergi dalam membentuk ekosistem AI yang etis dan kreatif di Indonesia. “Sebagai penutup, kemeriahan acara dilengkapi dengan kompetisi Fun Match Mobile Legends yang menawarkan hadiah menarik bagi para pemenang,” ujarnya.
Salah satu peserta seminar, Rahmayasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, mengungkapkan bahwa seminar ini sangat membantu para Gen-Z sebagai pengguna AI. “Dari acara ini, kita bisa tahu etika penggunaan AI itu bagaimana, bahwa AI merupakan alat bantu bagi mahasiswa,” ungkapnya.
Penulis : Jelita Agustine
Editor : Gusti Grehenson
Foto : UKM Sports