Unit Pengembangan Alat Psikodiagnostika (UPAP) Fakultas Psikologi UGM menyelenggarakan Pelatihan Dasar dan Sertifikasi Administrasi Tes Kognitif AJT, Senin (29/1) hingga Kamis (1/2). Pelatihan yang berlangsung selama empat hari ini dilaksanakan di ruang G-100 dan Laboratorium Psikodiagnostika Fakultas Psikologi UGM.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja sama Fakultas Psikologi UGM, Dr. Wenty Marina Minza, M.A., pada Senin (29/1). Sebanyak 20 peserta dari berbagai latar belakang pun hadir untuk mengikuti kegiatan ini, diantaranya dari lulusan Psikologi, Psikolog, maupun Dosen.
Dosen Fakultas Psikologi UGM, Aisha Sekar Lazuardini Rachmanie, S.Psi., M.Psi., Psikolog., selaku salah satu trainer pada kegiatan ini, menekankan pentingnya Tes Kognitif AJT untuk bisa dikenal lebih lanjut lantaran tes ini dibuat khusus untuk mengukur potensi kognitif anak-anak di Indonesia. “Alat ini sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Harapannya dengan semakin dikenalnya Tes Kognitif AJT, semakin banyak anak-anak Indonesia yang menggunakan tes ini untuk mengukur kemampuan kognitifnya dengan lebih komprehensif,” terangnya.
Tes Kognitif AJT sendiri merupakan alat tes yang disusun oleh Fakultas Psikologi UGM, yang bekerja sama dengan Yayasan Dharma Bermakna dan dibimbing langsung oleh Dr. Kevin S. McGrew, seorang ahli teori Cattell–Horn–Carroll (CHC) dan pengembang tes Woodcock-Johnson III & IV. Tes Kognitif AJT dikembangkan untuk mengukur intelegensi dan kemampuan kognitif yang dipergunakan di lingkungan pendidikan. Instrumen ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi secara kognitif untuk individu yang berusia 5-18 tahun.
Ervina Marimbun Rosmaida., M.Psi., Psikolog, salah seorang peserta pada Sertifikasi Tester Tes Kognitif AJT turut menyampaikan kesannya selama mengikuti sertifikasi. Ia merasa, selama mengikuti kegiatan sertifikasi AJT ini ia bisa belajar dan diskusi. Ditambah lagi AJT adalah hal yang baru. “Meskipun cukup merasa pusing dalam belajarnya karena AJT baru dan juga ada praktiknya. Bisa kita jalani karena narasumber dan para panitia ramah serta kooperatif ketika peserta mengalami kesulitan,” tuturnya.
Peserta mengikuti serangkaian kegiatan dari pemberian materi, praktikum, hingga verifikasi. Aisha menjelaskan lebih lanjut mengenai rangkaian pelatihan yang diikuti seluruh peserta bahwa Sertifikasi Tester Tes Kognitif AJT ini terdiri dari serangkaian kegiatan yang diperlukan untuk memperoleh sertifikasi sebagai tester dalam tes kognitif AJT. Agenda ini meliputi pemberian materi, praktikum yang disupervisi oleh para ahli AJT, dan wawancara verifikasi.
“Dalam agenda ini, peserta akan mempelajari konsep dasar tes kognitif, berlatih secara langsung, dan dievaluasi terkait pemahaman dan kemampuan mereka dalam mengadministrasikan Tes Kognitif AJT. Kegiatan ini merupakan kesempatan penting untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan serta membuka wawasan mengenai praktik Tes Kognitif AJT,” jelas Aisha.
Laela Siddiqah., M.Psi., Psikolog, peserta lain berharap dengan Sertifikasi Tester Tes Kognitif AJT yang ia ikuti dapat memberikan kebaikan bagi Masyarakat, “Bismillah bisa segera mengaplikasikan alat tesnya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.”
Penulis: Erna
Foto: Tim AJT UPAP Fakultas Psikologi UGM