Video sinematografi berjudul Planting the Future Mangrove Rehabilitation karya mahasiswa KKN-PPM UGM Serang Banten memperoleh Hak Atas Kekayaan Intelektual bernomor EC00202485523. Proses mendapatkan HAKI merupakan proses perjalanan panjang yang dilakukan para mahasiswa KKN-PPM UGM di Serang Banten selama beberapa periode.
Dr. Sudaryatno, M.Si selaku Dosen Pendamping Lapangan yang setia membimbing mahasiswa KKN di Serang selama lima periode mengatakan Video sinematografi berjudul Planting the Future Mangrove Rehabilitation karya mahasiswa KKN-PPM UGM berisi mengenai pengelolaan ekosistem Mangrove di Kabupaten Serang. Dengan melihat video ini akan menghantarkan banyak orang pada perjalanan 15 tahun menelusuri lika-liku pengelolaan ekosistem Mangrove di Kabupaten Serang.
“Di video ini akan tersaji gambaran Mangrove di Serang dari tahun 2009 hingga 2024. Kita akan melihat sekilas bagaimana kondisi mangrove di tahun-tahun 2009 yang diwarnai dengan degradasi dan deforestasi akibat alih fungsi lahan dan eksploitasi berlebihan”, ujar Sudaryatno, di Fakultas Geografi UGM, Selasa (20/8) menanggapi atas diterimanya HAKI untuk video penyelamatan Mangrove karya mahasiswa UGM.
Melihat kondisi Mangrove yang memprihatinkan pada saat itu maka para pemangku kepentingan menyelami dan melakukan upaya-upaya pemulihan dan pelestarian Mangrove. Selama beberapa kurun waktu penerjunan KKN UGM di Serang Banten selalu dapat disaksikan program penanaman kembali hutan Mangrove.“Tidak hanya itu, kita pun mendorong adanya penerapan kebijakan regulasi, serta pemberdayaan masyarakat pesisir dalam pengelolaan hutan Mangrove”, terangnya.
Sudaryatno menjelaskan puncak penerimaan HAKI memang pada kegiatan KKN-PPM UGM di Serang Banten periode IV yang berlangsung Desember 2023 hingga Februari 2024. Selain membuat laporan kegiatan berjudul Laporan Program KKN-PPM Periode IV Tahun 2023 berjudul Pemetaan Stok Karbon Atas Permukaan Mangrove di Kawasan Pontang, Tirtayasa dan Tanara, para mahasiswa UGM juga membuat video sinematografi Planting the Future Mangrove Rehabilitation.
Hutan Mangrove di Serang dapat ditemukan di Pantai Utara Serang tepatnya di Kecamatan Pontang, Tirtayasa, dan Tanara. Keberadaan hutan mangrove ini sangat berdampak secara ekonomi, ekologi, dan sosial budaya, terlebih bagi pemetaan stok karbon atas permukaan Mangrove sebagai salah satu dasar untuk monitoring dan konservasi yang berkelanjutan. “Pentingnya pemetaan stok karbon atas permukaan mangrove ini juga dikarenakan kondisi iklim bumi yang semakin memburuk sehingga menyebabkan degradasi dan sulitnya hutan Mangrove untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang fluktuatif,” ungkapnya.
Ia menceritakan penanaman secara masif pun dimulai dari tahun 1989 hingga puncaknya pada tahun 2024. Penanaman Mangrove ini dilakukan oleh siapapun setiap hari jika ada bibit. Menurut Sudaryatno Mangrove yang berada di timur Pontirta merupakan area terdampak abrasi dibatasi oleh tambak.
Bagaimanapun penanaman Mangrove memberi manfaatnya sangat besar bagi masyarakat untuk menahan laju erosi. Buffer Mangrove dari garis pantai di Desa Lontar hanya 25 meter, padahal idealnya adalah 100 meter untuk menahan laju abrasi yang lebih tinggi lagi. “Karenanya diperlukan adanya penambahan lahan Mangrove”, paparnya.
Untuk melakukan penambahan lahan tentunya tidak mudah karena pengelolaan dihadapkan permasalahan lain berupa degradasi lahan Mangrove menjadi built up area terutama untuk industri. Kondisi ini tentunya menyulitkan untuk menambah lahan Mangrove. Belum lagi menyangkut soal permasalahan status lahan.
“Mangrove di Tanara memang banyak tapi banyak juga yang sudah terdegradasi menjadi tambak sehingga ini harus menjadi concern yang sangat serius. Fokus pengelolaan Mangrove pada akhir-akhir ini pada perawatan terutama ancaman dari limbah yang dapat merusak mangrove. Karenanya diperlukan keikutsertaan pemerintah dalam penambahan luasan Mangrove terutama dalam penetapan RT RW Wilayah Pesisir sehingga dapat melestarikan Mangrove di kawasan pontirta,” jelasnya.
Sudaryatno menambahkan video yang mendapat HAKI ini tidak hanya menitikberatkan pada kisah sukses, tetapi juga menghadirkan tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam upaya pengelolaan Mangrove. Dari video ini, semua orang akan melihat bagaimana perubahan iklim, abrasi pantai, dan pencemaran lingkungan menjadi ancaman bagi kelestarian hutan mangrove. “Di akhir video, kita akan diajak merenungkan tentang masa depan Mangrove di Kabupaten Serang. Dengan video ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan edukasi bagi masyarakat, serta memberikan penghargaan kepada para pemangku kepentingan dalam bersinergi dalam menjaga dan mengelola ekosistem mangrove di Kabupaten Serang,” pungkasnya.
Penulis : Agung Nugroho