
Sejumlah Lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 di UGM mendapat kunjungan dari pimpinan universitas dan fakultas. Monitoring dan evaluasi UTBK di laksanakan pada hari Sabtu (26/4) di Gedung Laboratorium Perpustakaan, Fakultas Psikologi dan Sekolah Vokasi UGM.
Dalam kunjungan tersebut pimpinan universitas dan fakultas menyaksikan pelaksanaan ujian secara langsung pada beberapa peserta yang ditengarai sebagai penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna daksa. Tercatat ada empat peserta penyandang disabilitas yang membutuhkan ruangan, penanganan dan pengawasan khusus.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA menuturkan selama empat hari pelaksanaan UTBK-SNBT di kampus UGM berjalan cukup lancar. Wening menegaskan kunjungan monev kali dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan ujian terutama bagi penyandang disabilitas.”Bersama panitia dan Unit Layanan Disabilitas kita melakukan persiapan sejak jauh hari agar para peserta yang berkebutuhan khusus ini nyaman dan tidak mengalami kendala selama mengikuti proses ujian,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan ujian UTBK kali ini, selain memberi layanan untuk mereka yang berkebutuhan khusus, panitia di UGM juga berusaha untuk mengantisipasi berbagai bentuk kecurangan. Oleh karena itu hingga kebutuhan alat tulis pun pihak UGM menyediakan untuk para peserta. “Kita ingin meminimalisasi berbagai bentuk kecurangan”, imbuhnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si, menambahkan tantangan teknologi yang terus berkembang menjadikan UGM terus berupaya adaptif untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan kecurangan. Selebihnya dalam ujian UTBK kalini UGM terus berusaha membuat para peserta menjalani ujian dengan nyaman dengan berbagai fasilitas yang telah disiapkan. “Kita semua memastikan ujian ini berlangsung dengan baik dan tidak terjadi diskriminasi untuk teman yang berkebutuhan khusus sehingga mereka mendapatkan akses yang baik juga”, ungkapnya.
Direktur Pendidikan dan Pengajaran, Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D menyatakan terkait kemungkinan kecurangan, pihak UGM telah melakukan pengawasan dan penindakan cukup tegas. Tidak hanya untuk pelaksanaan UTBK SNBT namun meliputi semua jalur seleksi, termasuk SNBP yang telah diumumkan beberapa waktu lalu. “Jika ada perbedaan nilai data nasional dan nilai real raport. Kalau ada perbedaan kita klarifikasi ke sekolah. FGD dengan kepala sekolah, dan ternyata dari sekian yang kita klarifikasi maka ada satu yang memperlihatkan perbedaan sangat signifikan antara data yang diambil secara nasional dan data real lalu kita keluarkan. Jadi begitu juga dengan UTBK, bila terbukti ada kecurangan, diinvestigasi dan benar-benar terbukti maka akan kita keluarkan”, terangnya.
Ketua Unit Layanan Disabilitas (ULD) UGM, Dr. Wuri Handayani menyatakan para penyandang disabilitas memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang baik selama ujian. Karenanya untuk memitigasi kemungkinan penyalahgunaan alat bantu dengar untuk hal-hal yang tidak diinginkan seperti penggunaan joki, maka Unit Layanan Disabilitas UGM mengusulkan menempatkan ruang tersendiri agar memudahkan dalam melakukan pengawasan. “Para peserta disabilitas inipun diminta untuk melampirkan surat keterangan untuk penggunaan alat bantu yang digunakan dari dokter pemerintah, Puskesmas, Rumah Sakit dan lain-lain”, tuturnya.
Koordinator Pelaksana UTBK SNBT di UGM, Prof. Dr. Ir. Ridi Ferdiana, S.T., M.T., IPM., mengatakan dari 20.615 peserta yang melaksanakan ujian di kampus UGM tersebar di 13 lokasi, 41 ruang dengan melibatkan 1084 pengawas ujian. Untuk pelaksanaan ujian kali ini, UGM telah menyiapkan 4 server untuk melayani sebanyak 1372 pengguna tiap sesi, dan komputer sebanyak 1539 unit.
Dalam pelaksanaan UTBK kali ini UGM perlu melakukan update aplikasi exam browser sesuai spesifikasi panitia pusat. “Ada update aplikasi UTBK versi dari pusat, namun secara umum tidak ada hal baru, semua tahapan dan prosedur masih sama,” terangnya.
Ridi mengungkapkan dalam pelaksanaan UTBK-SNBT di UGM kali ini terjadi kendala yaitu latency tinggi pada server 3610101, 3610102 dan 3610104 pada pelaksanaan hari pertama dan kedua 23-24 April 2025. Hal tersebut kemudian diatasi dengan melakukan downgrade aplikasi oleh tim UTBK Pusat dari versi 6.2.13 menjadi 6.2.5.
Meskipun pada tanggal 26 April 2025 sempat dilakukan update aplikasi oleh Panita Pusat UTBK Nasional yang menyebabkan terjadi sedikit kendala pada saat awal ujian, tetapi hal ini dapat diatasi dengan relatif cepat. “Boleh dibilang tidak ada kendala berarti di pelaksanaan UTBK-SNBT di UGM kali ini. Hanya saja saat ini hanya 6 lokasi dari 13 lokasi yang perangkatnya tercover UPS dan redudansi tenaga listrik, ke depannya mungkin perlu disiapkan UPS yang memadai agar dapat memenuhi aspek redudansi infrastruktur,” pungkasnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto