Angka penderita penyakit kanker di seluruh dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Data GLOBOCAN tahun 2018 menyebutkan terdapat 16 juta lebih kasus kanker di dunia dan 354.864 diantaranya adalah jenis kanker rongga mulut dengan jumlah kematian sebanyak 177.384 jiwa. Di Indonesia, prevalensi kanker rongga mulut tertinggi terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 4,86 per 1000 penduduk pada tahun 2018.
Untuk menekan jumlah penderita kanker di DIY, Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) menggelar kegiatan edukasi tentang deteksi dini kanker rongga mulut di Puskesmas Wonosari 2, hari Sabtu (20/7). Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari upaya pencegahan dan deteksi dini kanker, khususnya di wilayah Gunungkidul.
Dr. drg. Dewi Agustina, MDSc mengatakan hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker rongga mulut adalah dengan secara rutin periksa mulut sendiri. Langkah ini dilakukan untuk mendeteksi kondisi rongga mulut yang dicurigai ada tanda-tanda yang mengarah pada keganasan. “Tanda-tanda yang biasanya ditemukan adalah sariawan yang tidak kunjung sembuh, benjolan pada gusi yang tidak kunjung hilang, rahang terasa kaku atau sakit. Jika tanda-tanda tersebut sudah timbul, maka segera ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan,” ucap Dewi.
Sementara Prof. Dr. drg. Juni Handajani, M.Kes., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Gigi menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kejadian kanker, khususnya di wilayah Gunungkidul yang memiliki tren peningkatan kasus kanker. “Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami di Working Group Oral Cancer Dental Learning Center FKG UGM untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kanker,” katanya.
Edilburga Wulan Saptandari, dosen Psikologi UGM menyampaikan pesan untuk peserta yang hadir untuk memberikan motivasi kepada keluarga, teman, atau sahabat yang terdiagnosa kanker. Ia menekankan pentingnya sikap positif dan tenang dalam dalam menjalani proses kemoterapi dan berbagai tindakan medis lainnya.
Sementara itu, kader Puskesmas Wonosari 2, Ibu Karminem, menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para kader dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam mendeteksi dini kanker. Kolaborasi antara FKG UGM dan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM ini dihadiri sebanyak 40 peserta yang merupakan masyarakat setempat.
Selain edukasi tentang kanker rongga mulut, peserta juga mendapatkan informasi mengenai pencegahan kanker payudara dan kanker serviks yang disampaikan oleh para ahli dari FK-KMK UGM. Dr. rer. nat. dr. Dyah Laksmi Dewi, M.Sc., Sp.B dan dr. Pramudita Putri Dyatmika Mandegani M.P.H. memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai kedua jenis kanker tersebut.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, masyarakat diharapkan semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mulut dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Deteksi dini kanker merupakan kunci utama dalam meningkatkan peluang kesembuhan.
Reportase : Fajar Budi H.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Tim Pengabdian Masyarakat