
Prodi studi International Undergraduate Program (IUP) Kedokteran di Fakultas Kedokteran, Keperawatan, dan Kesehatan Masyarakat (FK-KMK), merupakan prodi kelas internasional pertama di kampus UGM. Prodi ini sudah berjalan selama 23 tahun sejak didirikan pada 2002. Program ini tidak hanya mengadopsi sistem program-based learning, tetapi juga membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk menjalin hubungan internasional dengan kuota mahasiswa sekitar 80 mahasiswa.
dr. Rr. Siti Rokhmah Projosasmito, M.Ed.L.P&C, dari pengelola IUP FK-KMK UGM, selaku pengelola prodi IUP Kedokteran UGM ini mengatakan salah satu keunggulan utama dari prodi kelas internasional ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan memilih mata kuliah pilihan di perguruan tinggi di luar negeri selama satu semester serta memiliki visiting professor yang lebih banyak dibandingkan kelas reguler. “Program ini dilakukan untuk mendukung para mahasiswa membuka jalan bagi karier internasional di bidang kesehatan,” kata Siti dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (21/2).
Siti menyebutkan bahwa alumni mahasiswa IUP banyak yang tersebar di negara-negara Eropa Timur dan Austria, memberikan mereka pengalaman yang berharga di berbagai sistem kesehatan global.
Diakui Siti, proses seleksi calon mahasiswa yang masuk ke prodi ini betul-betul dilakukan seketat mungkin. Bahkan untuk memastikan kualitas calon mahasiswa, tes lanjutan juga dilakukan dalam seleksi calon mahasiswa seperti Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) dan Situational Judgment Test (SJT) sebagai bahan penilaian untuk mengukur kesesuaian kepribadian dan kemampuan pengambilan keputusan. “Yang kami cari adalah mahasiswa yang mampu menunjukkan aksi, bukan hanya impian, bukan hanya sekedar naratif. Kami mencari yang memiliki motivasi yang kuat di program kedokteran, dan merupakan seorang pribadi yang humanis dan berintegritas,” tuturnya.
Sementara itu dari pengelola IUP Fakultas Farmasi, Muhammad Novrizal Abdi Sahid, S.Farm., M.Eng., Ph.D., Apt., menyampaikan bahwa sejak diluncurkan pada 2021, IUP Fakultas Farmasi menawarkan keunggulan dalam hal international exposure yang signifikan. Salah satu program unggulan adalah joint course di University of Groningen, Belanda, yang telah berhasil dilaksanakan dengan respons positif dari mahasiswa maupun institusi. “Jadi mahasiswa memang diwajibkan untuk mengikuti program mobilitas internasional minimal satu bulan, seperti short course, penelitian, atau pemberdayaan masyarakat di negara-negara seperti Jepang dan Belanda,” katanya.
Meski masih menghadapi tantangan kurikulum internasional yang berbeda serta baru saja mengeluarkan program IUP di fakultasnya, Fakultas Farmasi tetap memiliki ambisi untuk menghadirkan program double degree di masa depan. Saat ini, sertifikat internasional diberikan sebagai bentuk pengakuan atas pencapaian mahasiswa IUP di bidang farmasi. “Untuk dalam program IUP saat ini degree-nya penuh dari kami (UGM). Tetapi kami tetap keluarkan acknowledgement kami untuk para mahasiswa IUP. Saat ini yang sudah ada double degree nya ada di program pascasarjana,” ujar Novrizal.
Sedangkan di Fakultas Teknik, mulai membuka program studi IUP sejak 2023 dan saat ini terdapat sembilan program studi IUP yang sudah dibuka. Beberapa prodi tersebut adalah Urban and Regional Planning, Teknik Kimia, Teknik Geodesi. Kemudian dilanjutkan di tahun 2024, dengan program studi Teknik Biomedis, Teknik Sipil, Teknik Industri, Teknologi Informatika, Teknik Geologi. Pada tahun 2025 ini, akan mulai diluncurkan program IUP Teknik Mesin. “Kami menawarkan berbagai opsi international exposure seperti student exchange, short-term academic program, hingga double degree,” ujar Bertha Maya Sopha, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM, ASEAN Eng., dari IUP FT UGM.
Meski baru saja diluncurkan, program double degree yang ditawarkan tentunya memiliki kemitraan dengan universitas luar negeri bergengsi, seperti University of Dundee dan University of Birmingham di Inggris. Selain itu, FT UGM juga menawarkan adanya skema fast track yang memungkinkan mahasiswa menyelesaikan program S1 dan S2 hanya dalam waktu lima tahun dengan kemitraan bersama University of Technology Sydney, Australia.
Fakultas Teknik UGM menekankan bahwa calon mahasiswa tidak hanya dinilai berdasarkan skor akademik, tetapi juga motivasi, passion, dan kemampuan dalam mengelola diri. Untuk desk evaluation, calon mahasiswa dapat memilih salah satu dari menggunakan nilai rapor semester 1-5, atau tes SAT, atau skor UTBK, atau dari Ujian Mandiri UGM (UM UGM).
Lebih lanjut, untuk sertifikat kecakapan berbahasa Inggris, IUP UGM menyarankan ada skor minimal di overall paper-based TOEFL di skor 500. Selain itu untuk nilai rapor sekolah juga tidak akan dilihat melalui rankingnya, namun dilihat melalui nilai per mata pelajarannya. “Kami sangat menyarankan kepada para calon mahasiswa untuk sudah menyiapkan segala dokumen dan memenuhi syarat di penerimaan IUP,” imbuh Bertha.
Penulis : Lintang
Editor : Gusti Grehenson