Dua tim delegasi UGM yang masing-masing beranggotakan tiga mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis berhasil menyabet gelar juara pertama dan kedua dalam The International Padjadjaran Business Case Competition 2016 (PBCC 2016) yang diselenggarakan di Bandung pada 14-17 November lalu. Gelar ini berhasil mereka peroleh setelah melewati serangkaian proses seleksi dan presentasi.
Juara pertama berhasil diraih oleh tim yang beranggotakan tiga mahasiswa angkatan 2013, Audita Rizqina Amalia, Made Devina Veda Kanthicha, dan Benedict Mulyono Irawan. Sementara itu, juara kedua diraih junior mereka di FEB, Albert Jeffersson, Windy Dhaliana, dan Reyvazzahra A. Harris, ketiganya mahasiswa angkatan 2014.
Ajang PBCC 2016 adalah kompetisi yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Padjadjaran Bandung bekerja sama dengan PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB). Karena itu, dalam kompetisi ini para peserta diberikan kasus-kasus yang berkenaan dengan aktivitas perusahaan tersebut.
Pada tahap seleksi pertama, peserta harus menyelesaikan Pre-Case terkait permasalahan corporate branding dari PT. PJB untuk dapat mendukung proyek 35.000 MW milik pemerintah. Untuk melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu Final-Case, peserta harus lolos ke dalam 15 besar tim terbaik, sehingga harus bersaing dengan tim lain yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
“Tim kami menjadi salah satu dari 15 besar yang lolos ke babak Final-Case bersama dengan satu tim lagi dari FEB UGM dari ±75 tim pendaftar. Lima belas tim yang lolos harus mempresentasikan hasil Pre-Case dan Final Case di Universitas Padjadjaran dan PLTA Cirata PT. PJB di hadapan juri yang terdiri dari akademisi, bisnis konsultan dan pihak-pihak penting dari PT. PJB,” ujar Benedict, Selasa (29/11).
Sebelum berangkat ke Bandung untuk mempresentasikan Pre-Case yang telah dikirim, para peserta diberikan Final-Case untuk diselesaikan dalam kurun waktu 1 minggu setelah pengumuman. Dalam Final-Case ini mereka ditantang untuk memberikan ide terkait dengan bisnis baru untuk PT. PJB. Hal ini, menurut Ben, sangat menantang bagi tim mereka, mengingat PT. PJB merupakan perusahaan besar yang fokus kepada pelayanan penyediaan listrik untuk Indonesia.
Pada hari presentasi, para delegasi UGM harus bersaing dalam penyampaian ide dan cara presentasi dengan finalis lainnya yang berasal dari Universitas Prasetiya Mulya, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Pelita Harapan Medan, Universitas Brawijaya, dan beberapa delegasi dari perguruan tinggi lain. Presentasi dalam tahapan ini dilakukan selama dua hari, yaitu presentasi untuk Pre-Case pada hari pertama yang dilanjutkan dengan presentasi Final-Case pada hari berikutnya.
“Kami merasa lega dapat presentasi dan mampu menjawab pertanyaan juri dengan cukup baik tanpa diberikan coaching ataupun mentoring. Kami merasa senang dapat mengikuti acara tersebut karena mendapatkan pengetahuan baru serta dituntut untuk selalu berpikir kritis,” imbuh Ben.
Di penghujung acara, kedua tim ini dinyatakan keluar sebagai juara pertama dan kedua, dan berhak atas hadiah sebesar 1124 dolar untuk tim yang memperoleh juara pertama dan 825 dolar untuk tim juara kedua. (Humas UGM/Gloria)