YOGYAKARTA – Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. dr. Noerhajati Soeripto, DTM&H, meninggal dunia pada Senin (9/3) pukul 14.05 WIB di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada usia 82 tahun. Jenazah Noerhajati dimakamkan di Makam Keluarga Sonya Ragi, Gendeng, Yogyakarta.
Wanita kelahiran Solo ini meninggalkan dua orang anak yakni Indro Suseno dan Retno Wahyurini. “Ibunda bagi kami adalah seorang guru sejati. Sepanjang hidupnya mengabdi pada dunia pendidikan kedokteran di UGM,” kata Indro Suseno atau biasa disapa Kimpling saat upacara penyemayaman di Balairung Universitas Gadjah Mada, Selasa (10/3)
Dikatakan Kimpling, salah satu pesan yang selalu diajarkan ibunya padanya adalah agar selalu berlaku jujur dalam segala hal. “Beliau mengajarkan pada kami semua agar berani hidup di atas kejujuran dan kebenaran. Hidup bukan semata-mata demi materi, tapi bisa bemanfaat bagi orang lain,” kenang Kimpling.
Ketua Dewan Guru Besar (DGB) Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Ir. Sunjoto, Dip.HE, DEA, mengatakan alrmarhumah dikenal sebagai peneliti bidang parasitologi di fakultas kedokteran. Salah satu penelitiannya mengenai penyakit kaki gajah atau filariasis. Seperti diketahui filariasis termasuk golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang dibawa oleh berbagai jenis nyamuk. “Sekali lagi, kita kehilangan senior ahli parasitologi kedokteran di Indonesia,” kata Sunjoto.
Seperti diketahui, Prof Noerhajati Soeripto lahir di Solo 29 April 1932. Dalam daftar riwayat pendidikan, diketahui Noerhajati menamatkan pendidikan dokter di UGM tahun 1959. Pendidikan master dan doktor diselesaikan pada 1971 dan 1978. Adapun jabatan Guru Besar diraihnya pada tahun 1987. Semasa bekerja sebagai tenaga pengajar di Fakultas Kedokteran UGM, almarhumah pernah menjadi Kepala Bagian Parasitologi pada tahun 1977-1979, Pembantu Dekan selama dua periode 1979-1985. Bahkan pernah menjadi Kepala Pusat Kedokteran Tropis UGM, kepala Pusat Studi Wanita UGM dan Anggota Dewan Riset Nasional. (Humas UGM/Gusti Grehenson)