Universitas Gadjah Mada, Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada dan Kabupaten Pelalawan menjalin kerja sama dalam bidang penguatan pembangunan daerah melalui Tridarma Perguruan Tinggi di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Kerja sama tersebut dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., Bupati Pelalawan, Zukri Misran, dan Ketua Bidang Kerja Sama dan Hubungan antar Lembaga Kagama, Prof. Dr. Paripurna Sugarda, di Balairung UGM, kamis (16/12).
Rektor UGM, Panut Mulyono, menyambut baik terlaksananya penandatanganan nota kesepahaman bersama yang diharapkan mampu mendorong pembangunan di daerah Pelalawan. “Banyak bidang yang bisa dilakukan untuk memajukan Pelalawan,” kata Rektor.
Rektor UGM menyebutkan pembangunan peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu bidang yang akan diprioritaskan melalui kerja sama ini. Sebab, menurutnya pengembangan SDM sangat berperan penting dalam mendorong kemajuan daerah. “Kita akan membuka peluang putra daerah Pelalawan bisa melanjutkan studi baik jenjang sarjana dan pascasarjana melalui mekanisme dan seleksi yang suda ada,” paparnya.
Selain di bidang pendidikan, di bidang riset dan pengabdian akan dilakukan penerapan aplikasi dari produk riset yang sudah dihasilkan oleh peneliti UGM terutama untuk pengembangan limbah sawit dan karet. “Banyak hal yang bisa dilakukan. Termasuk penerjunan mahasiswa KKN PPM lewat program tematik yang menyesuaikan kondisi Pelalawan,” jelasnya.
Bupati Pelalawan, Zukri, menegaskan pemerintah Kabupaten Pelalawan memfokuskan program pembangunan peningkatan kualitas SDM hingga tahun 2026. Melalui kerja sama ini diharapkan akan mendukung program tersebut dengan diberikan kesempatan bagi putra daerah untuk melanjutkan studi di kampus UGM. “Tentu kami berharap dengan kerja sama ini bisa mendukung pengembangan sumber daya manusia,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Zukri juga berharap riset UGM yang sudah hilirisasi juga bisa diterapkan di Pelalawan. Bahkan, riset di bidang lainnya bisa dijadikan sebagai pijakan pengambilan kebijakan pembangunan. “Hasil riset UGM bisa diadopsi untuk pijakan dalam kebijakan daerah termasuk dalam hal pengembangan hilirisasi,” pungkasnya.
Penulis : Gusti Grehenson