Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan, PT Danareksa Investment Management, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyelenggarakan Studium Generale bertajuk “Generasi Muda Melek Investasi”, Jumat (18/11) di Grha Sabha Pramana.
Acara ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa terkait pengelolaan dan perencanaan keuangan, serta pemahaman terhadap produk-produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan, manfaat, dan risikonya.
“Kegiatan ini sangat penting karena generasi muda memang memerlukan bekal pengetahuan praktis terkait perencanaan keuangan sejak dini. Kasus yang terjadi di salah satu institusi pendidikan tinggi merupakan sebuah peringatan bagi kita semua agar kita meningkatkan literasi investasi di masa yang akan datang,” ucap Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D.
Rektor menambahkan, investasi dan perencanaan keuangan untuk masa depan adalah hal yang penting dan perlu dilakukan sejak dini. Hal ini, menurutnya, melatih mahasiswa untuk lebih disiplin dan mampu mengelola keuangan dengan baik.
“Dengan adanya acara ini adik-adik mahasiswa bisa mempersiapkan masa depan, terutama bagaimana disiplin menyisihkan dana untuk investasi yang lebih produktif. Harapannya ini memberi manfaat positif bagi kita semua, generasi muda agar lebih bijak mengelola keuangan dan tentunya lebih sejahtera,” papar Rektor.
Pada kesempatan ini anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi, memberikan kuliah umum berjudul “Merencanakan Masa Depan yang Lebih Sejahtera”.
Ia menerangkan bahwa sepanjang tahun 2022 OJK telah menerima 53.851 pengaduan, dan 53.263 di antaranya berkaitan dengan pinjaman online (pinjol) ilegal. Pinjaman ini, menurutnya, merugikan dan membebani karena menetapkan suku bunga yang tinggi dengan fee yang besar dan denda tidak terbatas, mengakses semua data di ponsel, serta menggunakan modus intimidasi pada saat penagihan.
“Hati-hati karena ini biasanya menawarkan sesuatu yang sangat cepat, mudah, tapi kalau kita tidak membayar mereka akan datang, semua kontak kita akan dihubungi, dan itu sangat mengerikan,” terangnya.
Friderica juga berbicara mengenai maraknya kejahatan keuangan yang terjadi di berbagai daerah terhadap berbagai kalangan masyarakat, salah satunya penipuan investasi yang juga banyak menyasar kalangan mahasiswa.
Ia menerangkan sejumlah alasan untuk berinvestasi, yaitu untuk membiayai cita-cita pribadi, mengatasi daya beli yang terus menurun, serta sebagai alternatif pendapatan.
“Tidak selalu dalam hidup kita akan menerima penghasilan, suatu saat pasti akan pensiun. Di saat itu kita harus bisa mempertahankan hidup kita agar kita bisa hidup lebih nyaman, dan itu tidak bisa tanpa persiapan,” imbuhnya.
Generasi muda, terangnya, adalah pelaku ekonomi yang penting, namun juga lebih rentan secara finansial dan mudah terperdaya ajakan pemengaruh. Tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan berada di angka 49%, namun 86% orang sudah menggunakan akses keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara literasi dan inklusi keuangan.
“Artinya lebih banyak orang menggunakan produk dan jasa keuangan tanpa memahami,” terangnya.
Ia pun memberikan berbagai tips berinvestasi bagi mahasiswa, seperti memahami diri dan kondisi keuangan, mengenali produk investasi, mulai dari jumlah kecil dengan melakukan diversifikasi, tidak mudah mengikuti emosi, dan selalu memastikan legalitas.
“Peran dari generasi muda luar biasa, tapi jangan sampai menjadi generasi muda yang tidak melakukan apa-apa. Gunakan masa muda dengan sebaik mungkin,” pungkasnya.
Usai kuliah umum, acara dilanjutkan dengan peluncuran produk Reksa Dana Danareksa GamaSTePS Pasar Uang oleh Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M selaku Ketua Yayasan Universitas Gadjah Mada dan Marsangap P Tamba selaku Direktur Utama PT Danareksa Investment Management.
Peluncuran produk disaksikan juga oleh Friderica bersama Rektor UGM, serta Direktur Bisnis Konsumer Bank BRI, Handayani, dan Direktur Utama PT BRI Danareksa Sekuritas, Laksono Widodo. Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan bantuan dana beasiswa dari Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM (KAFEGAMA) senilai Rp250 juta.