UGM tengah mempersiapkan rencana kegiatan belajar mengajar (KBM) bauran atau campuran antara pembelajaran luring dan daring pada semester gasal Tahun Ajaran 2021/2022.
Sebagai salah satu langkah persiapan, UGM melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk aparat desa di daerah sekitar kampus UGM, terutama dalam mempersiapkan kedatangan para mahasiswa. Sosialisasi KBM Bauran kepada aparat desa dilaksanakan secara luring dan daring, Kamis (17/6).
“Mahasiswa akan sampai ke tempat kos di kampung-kampung sekitar UGM, dan untuk itu UGM harus bekerja sama dan menyosialisasikan hal ini kepada Bapak Ibu pimpinan kecamatan, kelurahan, hingga tingkat RT,” ucap Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng.
Panut mengungkapkan, meski kondisi pandemi Covid-19 belum sepenuhnya dapat dikendalikan, aktivitas pendidikan diharapkan dapat tetap berjalan. Kondisi penularan Covid-19 yang sempat menunjukkan perbaikan beberapa waktu lalu pun mendorong UGM untuk mulai menjajaki rencana kbm bauran.
UGM saat ini tengah mempersiapkan berbagai mekanisme penyelenggaraan kbm, termasuk pengaturan mahasiswa yang akan mengikuti perkuliahan secara luring di kampus.
Persiapan-persiapan dilakukan dengan kawalan Satgas Covid-19 UGM dan tim Health Promoting University (HPU). Meski demikian, metode perkuliahan yang akan diterapkan di semester mendatang tetap bergantung pada perkembangan situasi serta kebijakan dari pemerintah pusat dan daerah.
“Jika memungkinkan akan kita lakukan, tetapi jika pemerintah mengeluarkan kebijakan lain tentunya kita akan mengikuti,” jelas Rektor.
Ia menambahkan, UGM sendiri memberikan pedoman bagi mahasiswa terkait hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum kembali ke lingkungan kampus dan nantinya mengikuti perkuliahan secara luring.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi kemungkinan penularan Covid-19 di lingkungan kampus UGM dan daerah sekitarnya.
“Harapannya tidak terjadi penularan Covid-19 karena aktivitas ini, dan aktivitas pendidikan dapat berjalan dengan lebih baik,” kata Panut.
Ketua HPU UGM, Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., PhD, menyebut peran dari masyarakat sekitar kampus sangat penting karena sebagian mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan perkuliahan di kampus adalah mahasiswa yang berasal dari luar DIY.
Aparat desa dan masyarakat diharapkan dapat turut serta dalam upaya pengendalian Covid-19 dengan memberikan pesan-pesan terkait pencegahan penularan berupa 5M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilisasi) dan 3T (pemeriksaan dini, pelacakan, perawatan).
“Yang kami harapkan dari Bapak Ibu pimpinan daerah adalah memantau mahasiswa dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19,” kata Yayi.
Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan, Prof. Ir. Djagal Wiseso, M.Agr., menerangkan bahwa terdapat empat prinsip utama dalam persiapan KBM Bauran.
Prinsip umum KBM Bauran di antaranya meliputi protokol kesehatan yang ketat, penguatan tim HPU di tingkat fakultas, serta pemberian prioritas terhadap mahasiswa angkatan 2020 dan 2021, tugas akhir, dan kegiatan akademik lainnya.
Di samping itu, UGM juga telah menetapkan prinsip-prinsip terkait persiapan, pelaksanaan, serta monitoring KBM Bauran.
“Selama Agustus hingga Desember mungkin Jogja aka didatangi beberapa mahasiswa yang mau melakukan kegiatan secara luring. Mohon dukungan Bapak Ibu pimpinan RT/RW,” ucapnya.
Penulis: Gloria