Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, mengatakan pemerintah menginginkan 2,4 juta hektare hutan di Pulau Jawa dan Madura dikelola dengan prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Pengelolaan tersebut menurutnya tidak bisa dilakukan oleh Perhutani sendiri sehingga perlu menggandeng mitra kerja sama salah satunya dengan pihak UGM.
“Mengelola hutan seluas ini, kita membuka diri untuk kerja sama dengan siapa pun untuk pengelolaan hutan secara berkelanjutan. Tentunya agar apa yang kita lakukan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan untuk pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di sekitar hutan,” kata Wahyu usai penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara UGM dengan Perhutani dan Pemkab Bulungan secara daring, Selasa (6/4).
Wahyu menyebutkan 2,4 juta hektare hutan di pulau Jawa dan Madura, 860-an ribu hektare ada di Jawa Barat dan Banten, lalu 600-an ribu hektare di Jawa Tengah dan sekitar 1 juta hektare lebih di Jawa Timur.
Melalui kerja sama dengan UGM, Wahyu mengharapkan pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) bisa ditingkatkan. Sebab, Perhutani mendukung program yang sudah dilakukan UGM dalam pengelolaan hutan dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. “Sejak 2016 UGM mengelola kawasan hutan dengan tujuan khusus untuk tujuan pendidikan dan pelatihan seluas 10.901 hektare di Ngawi dan Blora. Kegiatan itu telah memberi manfaat bagi masyarakat,” katanya.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., mengatakan kerja sama yang sudah terjalin dengan Perhutani nantinya diharapkan pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus terus dilanjutkan dan ditingkatkan. “Melalui kerja sama ini, perencanaan yang sudah dibuat oleh Dekan Kehutanan dan tim bisa direalisasikan untuk pengelolaan yang lebih baik sehingga memberikan kemanfaatan yang lebih besar untuk masyarakat setempat,” katanya.
Selain memberikan manfaat bagi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan, pengelolaan hutan dengan tujuan khusus ini menurutnya bisa memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan dosen dalam melaksanakan kerja praktik dan riset di bidang kehutanan.
Sementara Bupati Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Syarwani, mengatakan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan UGM dalam waktu lima tahun ke depan diharapkan bisa mendukung berbagai program pembangunan di Kabupaten Bulungan. “Kami sangat berterima kasih atas pendampingan dari UGM dalam penyusunan rencana tata ruang pembangunan Bulungan belum lama ini,” katanya.
Selain itu, program pengentasan kemiskinan dan pencapaian target SDGs menurut Bupati menjadi program prioritas yang akan di kerja samakan dengan UGM.
Penulis : Gusti Grehenson