Universitas Gadjah Mada dan University of Technology Sydney (UTS), Australia, sepakat membuka peluang kerja sama program pertukaran mahasiswa jenjang S3 dalam kolaborasi riset dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan bagi kedua institusi. Hal itu mengemuka dalam kunjungan dua orang delegasi dari University of Technology Sydney (UTS) ke kampus UGM , Rabu (6/11).
Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. menyambut hangat pertemuan dengan perwakilan UTS dengan menjajaki peluang kerja sama antara UTS dengan UGM. Peluang kerja sama yang dimaksud adalah UGM dapat mengirimkan calon mahasiswa S-3 atau program doktor untuk melanjutkan pendidikan di UTS. “Upaya ini guna meningkatkan kerja sama antara UTS dan UGM serta memperkenalkan mahasiswa dengan dunia pembelajaran internasional,” ujar Selo.
Distinguished Professor Alaina Ammit, selaku Associate Dean for Faculty of Science, UTS, menyebut bahwa kedatangan ini untuk melanjutkan penjajakan kerja sama yang dimulai pada tahun 2023 silam. Ia menyebut kesempatan kerja sama antara UTS dengan UGM sebagai jembatan antara dua perguruan tinggi untuk saling bertukar pengalaman dan berkolaborasi di tingkat riset. “Apalagi mahasiswa UGM yang melanjutkan di UTS sangat baik dari segi akademiknya,” ujar Alaina.
Ia menerangkan UTS sendiri merupakan universitas yang masih tergolong muda. Didirikan pada tahun 1988, UTS sudah menjadi salah satu perguruan tinggi terbesar di Australia. Dengan total kurang lebih 44.000 mahasiswa. UTS juga menawarkan program pembelajaran di kampus terbaik dengan fasilitas terdepan yang mampu menunjang kegiatan pembelajaran dan riset. Letaknya yang berada di kota Sydney, Australia menjadi tempat yang ramah dan baik bagi pelajar di seluruh dunia untuk datang.
Diskusi kerja sama ini tidak berhenti pada pengiriman mahasiswa saja, tetapi UGM juga menjajaki peluang kerja sama antarlembaga di bidang riset. Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. yang merupakan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni Fakultas Biologi menyebut kerja sama riset ini akan dilaksanakan melalui hibah riset. “Besar harapan kami agar dapat bekerja sama dengan UTS, salah satu universitas dengan kualitas terbaik di Australia bahkan dunia sehingga memperluas kemitraan UGM dan mencapai peningkatan mutu pendidikan dan riset, baik bagi mahasiswa dan dosen,” papar Eko.
Sementara Wakil Dekan Bidang Kerja Sama dan Alumni SV UGM, Dr. Endang Soelistiyowati, S.Pd., M.Pd., mengatakan kerja sama ini diharapkan mampu kualitas riset serta memperkuat kelembagaan antara UGM dan UTS. “Riset yang akan diadakan mencakup bidang energi bersih, transisi energi, air, ketersediaan air bersih, dan juga smart city,” ucapnya.
Menurut Endang Soelistiyowati, bentuk kerja sama ini juga kemudian dapat diperluas dengan visiting professor dan keynote speaker/invited speaker untuk perkuliahan umum yang digelar di UGM. Dengan besarnya potensi kerja sama yang dapat dilakukan, nantinya peluang ini akan diulas lebih lanjut melalui sejumlah pertemuan dan diskusi sehingga dapat dihasilkan nota kesepahaman yang menguatkan dedikasi antara UGM dan UTS untuk bekerja sama. “Kerja sama yang diharapkan dapat tercapai dan memperkokoh relasi UGM dengan mitra di luar negeri,” pungkasnya.
Penulis : Lazuardi
Foto : Donnie