Amanda Divanty menjadi salah satu mahasiswa yang sukses menjani kuliah dan mengelola bisnis. Mahasiswi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM angkatan 2022, ini berhasil mengelola enam bisnis di berbagai bidang. Amanda mengaku kesuksesan usahanya diawali dengan mendirikan Porto Photo (@portophoto.id) bersama dua temannya yang berasal dari program studi yang sama. Porto Photo (@portophoto.id) merupakan layanan self photo studio dan photobooth untuk menyediakan layanan foto berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. “Porto Studio ini memiliki studio offline di Pogung, dari sini nampaknya membuka jalan saya yang berkeinginan membuka usaha di bidang makana dan minuman”, ujar Amanda di FEB UGM, Selasa (4/2) dalam sebuah percakapan.
Bukan sekedar keinginan, iapun lantas merambah pada bisnis kuliner dengan mendirikan Cherries Bites (@cheeries.bites) yang menawarkan brownies, chiffon cake, dan creamy sago secara online. Menyusul kemudian membuka usaha Paspa (@paspa.yk) yang menjual Pasta dan Zuppa di toko offline yang berlokasi di daerah Condongcatur. Masih di lokasi yang sama, iapun kemudian membuka Mentaikudimsum (@mentaikudimsum) yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dimsum mentai.
Hal yang menggembirakannya, ia mendapatkan hibah EB Café. Ia memperoleh kepercayaan untuk mengelola Milkymoo sebuah usaha menjual produk susu, es krim, dan egg waffle. “Untuk yang ini rencananya akan segera beroperasi di Kantin EB. Usaha ini hampir bersamaan dengan bisnis Pisang Saji, yang sudah kami luncurkan di depan GOR UNY pada akhir Januari 2025 lalu”, terangnya.
Berhasil membuka enam bisnis di usia muda, Amanda menuturkan ceritanya. Motivasinya berwirausaha muncul dari pengalamannya saat masa kecil. Ia terbiasa melihat orang tuanya mengelola usaha FnB.
Amanda sejak belajar di Sekolah Dasar (SD) memang sudah sering mencoba berjualan. Ia sudah memberanikan berjualan alat tulis, slime, hingga frozen food. “Berawal dari coba-coba, lama-kelamaan terbiasa. Saya pun merasa nyaman dengan ini, dapat mengisi waktu luang dengan melakukan sesuatu yang menghasilkan”, tuturnya.
Dari proses menjalankan bisnis, Amanda mendapatkan beberapa kunci yang menyokong keberhasilannya. Bekerjasama dengan teman dan kecocokan dalam tim mendorong keberhasilan usahanya. “Dari rekan yang tepat, kita dapat belajar banyak hal. Jika dulu saya tidak bertemu dengan mereka, mungkin saya tidak sampai di titik ini,” paparnya.
Amanda mensyukuri talenta yang ia miliki hingga bisa menjalani kuliah sekaligus berbisnis di usia muda. Di kalangan temannya, ia dikenal gigih dan pantang menyerah. Amanda dikenal sebagai pribadi yang selalu mencoba dan terus mencoba dengan terus melakukan yang terbaik dan mau belajar.
Seperti kesuksesan mahasiswa lainnya, Amanda pun mengaku mengatur waktu antara kesibukan kuliah dan menjalankan usaha menjadi kunci. Ia menggunakan metode to do list untuk bisa mengatasi tantangan itu. “Saya berusaha membuat to do list secara detail dan melakukan semuanya berdasarkan skala prioritas”, terangnya.
Amanda bersyukur karena dalam menjalankan usahanya ia mendapatkan dukungan besar dari keluarga, teman dekat, dan lingkungan perkuliahan di FEB UGM. Bahkan teman-temannya di FEB UGM menilai Amanda sangat suportif dan memiliki etos kerja tinggi.
Pada akhirnya, banyak faktor yang mendorong dan menyemangati Amanda untuk berani mencoba. Beberapa mata kuliah yang yang ia dapatkan turut membantu keberhasilan usahanya. “Terutama dalam hal pemasaran dan operasional usaha. Dahulu, saya kira wirausaha itu hanya buat produk dan dijual begitu saja, tetapi setelah belajar di FEB UGM, saya jadi tahu kalau banyak aspek lain yang perlu diperhatikan, mulai dari manajemen manusianya, keuangan, hingga aspek pemasaran agar brand kita bisa dikenal di masyarakat,” paparnya.
Amanda berkeinginan untuk terus bisa menjadi wirausaha dan mengembangkan bisnis. Meski sadar akan menjumpai banyak tantangan dan ketidakpastian, ia mengaku merasa nyaman dengan yang ditekuninya saat ini. “Dengan berbisnis saya merasa bisa berkontribusi, bisa memberikan lapangan pekerjaan untuk orang lain”, ujarnya.
Bagi mahasiswa yang ingin seperti dirinya, ia berpesan untuk tidak ragu memulai usaha dan terus mencoba. Langkah terbaik yang dapat dilakukan di awal adalah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai bisnis yang ingin ditekuni. “Tanamkan prinsip dalam diri bahwa kesempurnaan tidak harus dicapai pada langkah pertama. Seiring berjalannya waktu terus belajar untuk menyempurnakannya. Jangan pikirkan perkataan orang lain. If you wanna go fast go alone, if you wanna go far go together,” tutupnya mengakhiri perbincangan.
Reportase : Najwah Ariella Puteri & Kurnia Ekaptiningrum
Penulis : Agung Nugroho