
Universitas Gadjah Mada berkomitmen dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai agenda pembangunan global untuk mengakhiri kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan melindungi planet melalui pencapaian 17 tujuan sampai Tahun 2030.
Pada pemeringkatan Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2025 yang diumumkan secara resmi pada Rabu, 18 Juni 2025, UGM berhasil meraih posisi ke-6 dunia untuk kategori Sustainable Development Goal (SDG) 1: No Poverty atau Tanpa Kemiskinan dari total 1.267 institusi yang dievaluasi secara global.
Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Wening Udasmoro mengatakan keberhasilan UGM meraih peringkat 6 dunia untuk tujuan pembangunan berkelanjutan dalam upaya mendukung pengentasan kemiskinan. Capaian ini menurut Wening menjadi hal penting bagi UGM, mengingat pada SDG tersebut UGM menempati posisi konsisten dalam Top 20 Dunia sejak tahun 2021. “Pada tahun ini, UGM berhasil masuk dalam jajaran 10 besar dunia, yang sekaligus mencerminkan komitmen berkelanjutan universitas dalam implementasi SDG 1, khususnya dalam hal pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi kemiskinan melalui pendidikan, riset terapan, serta program pengabdian,” kata Wening, Rabu (18/6).
Selain capaian signifikan pada SDG 1, kata Wening, UGM juga menunjukkan performa unggul pada lima kategori SDG lainnya dalam pemeringkatan tahun ini. Pada SDG 2: Zero Hunger, UGM menempati peringkat ke-52 dunia dari 955 institusi. Peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya mencerminkan keseriusan universitas dalam penguatan ketahanan pangan, pengembangan pertanian berkelanjutan, dan inovasi sistem pangan berbasis riset interdisipliner.
Kemajuan progresif juga ditunjukkan pada SDG 5: Gender Equality, dengan UGM berada di peringkat ke-82 dari 1.599 institusi. “Pencapaian ini mencerminkan peningkatan pesat dalam implementasi kebijakan inklusif, pemberdayaan perempuan, serta penguatan budaya kampus yang mendukung kesetaraan gender,” katanya.
Selain itu, imbuhnya, UGM juga berhasil mempertahankan konsistensinya pada SDG 7: Affordable and Clean Energy dengan peringkat ke-54 dari 1.181 institusi. Sejak tahun 2020, UGM telah menempati posisi Top 100 Dunia untuk SDG ini. Berbagai inisiatif efisiensi energi, pengembangan infrastruktur ramah lingkungan, hingga kontribusi terhadap pengembangan energi bersih di masyarakat dan industri telah diterapkan secara nyata.
Peningkatan signifikan juga terlihat pada SDG 8: Decent Work and Economic Growth, UGM menempati posisi ke-31 dari 1.350 institusi. Capaian ini merefleksikan komitmen universitas terhadap penyediaan pekerjaan layak, kesetaraan hak, pemberdayaan tenaga kerja, dan praktik institusional yang adil dan non-diskriminatif.
Lalu pada SDG 9: Industry, Innovation and Infrastructure, UGM berada di peringkat ke-79 dari 1.156 institusi. Kinerja ini menunjukkan kontribusi aktif UGM dalam membangun ekosistem inovasi melalui kemitraan strategis dengan industri serta pengembangan usaha berbasis hasil riset.
Secara keseluruhan, UGM berhasil menempati posisi ke-82 dunia dari total 2.318 universitas yang dinilai dalam THE Impact Rankings 2025. Penilaian dilakukan berdasarkan data institusi dan bibliometrik dari Elsevier, dengan partisipasi minimal pada empat SDG termasuk SDG 17 sebagai syarat wajib.
Menurut Wening, capaian ini mencerminkan hasil kolaborasi dan kerja bersama seluruh elemen di lingkungan UGM yang secara konsisten mengarahkan langkah-langkah strategis institusi pada pembangunan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan. “Dengan semangat kolaboratif, kontribusi UGM terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan diyakini akan terus diperkuat dan diperluas pada masa mendatang,” pungkasnya.
Penulis : Gusti Grehenson