
Tidak ada mimpi yang mudah untuk dicapai. Sebab semua hal itu membutuhkan pengorbanan, kerja keras dan semangat pantang menyerah. Awalnya, Putri Khasanah (18), mengira untuk mengenyam pendidikan tinggi adalah mimpi yang sulit digapai. Tapi siapa sangka, mimpi itu kini menjadi kenyataan. Putri diterima menjadi mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Sekolah Vokasi UGM melalui Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Tidak hanya itu, ia pun berhasil mendapatkan beasiswa UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi subsidi 100 persen atau UKT nol. “Rasanya ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan,” kata Putri, Kamis (26/6).
Calon mahasiswa baru UGM asal Bambanglipuro, Bantul, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Sehari-hari, Ayahnya, Adil (48), bekerja sebagai penjual asongan keliling. Sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga. Selama sebulan, Adil mengaku penghasilannya dengan berjualan asongan keliling tidaklah menentu. Rata-rata dalam satu bulan ia hanya bisa mengantongi penghasilan sebesar Rp 500 ribu.
Saat mendengar kabar bahwa Putri diterima tanpa tes di UGM, Adil sangat bersyukur dan bahagia. Putri akan menjadi satu-satunya yang berkuliah di keluarganya, karena ayah, ibu, dan kakaknya adalah lulusan SLTA sederajat. Awalnya, Adil sempat khawatir tentang UKT yang harus dibayarkan olehnya. Ia bersyukur setelah mengetahui bahwa anaknya tidak diwajibkan membayar sepeser pun.“Bersyukur, Putri bisa mendapatkan subsidi UKT dari UGM,” ujar Adil terharu.
Adil sendiri mengaku tidak pernah mengira bahwa putrinya akan mendapatkan kesempatan untuk mengenyam kuliah di perguruan tinggi, apalagi diterima di kampus UGM. “Ini pertama kalinya, Putri akan menjadi sarjana pertama di keluarga kami,” ungkapnya.
Aktif Ikut Lomba Matematika
Keterbatasan ekonomi tidak membatasi dan menghalangi Putri untuk meraih prestasi. Sejak SMP, Putri telah mengikuti berbagai lomba, baik di tingkat regional atau nasional. “Saya mulai ikut lomba dari SMP, saat itu saya lomba di bidang Matematika,” ujar Putri.
Pada kompetisinya yang pertama, Putri berhasil meraih medali perunggu dalam ajang Science GO bidang Matematika pada tahun 2020. Perolehan tersebut memotivasinya untuk mengikuti berbagai lomba lain. Putri yang menggemari mata pelajaran Matematika banyak mengikuti perlombaan bidang Matematika yang diselenggarakan oleh universitas dan yayasan. “Saya suka pelajaran Matematika karena itu adalah dasar dari segala ilmu, dan guru Matematika saya membuat mapel ini lebih menyenangkan,” akunya.
Putri menampakkan beberapa sertifikat serta medali emas dan perunggu yang ia dapatkan semasa di SMAN 1 Bambanglipuro, diantaranya piagam medali emas dalam Pekan Olimpiade Sains Nasional (POSN) bidang Matematika tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Yayasan Pusat Prestasi Indonesia dan semifinalis Olimpiade Matematika UIN Sunan Kalijaga (OMSUKA) tahun 2022.
Selama mengenyam bangku sekolah, Putri berusaha untuk belajar mandiri tanpa membebani kedua orang tuanya. Sebab, keterbatasan ekonomi membuatnya tidak bisa berbuat banyak apalagi ingin mendaftar bimbingan belajar seperti rekan sepantarannya. Namun, Putri tidak patah arang. Ia kerap belajar lewat media pembelajaran gratis di internet, seperti video edukasi di YouTube dan latihan soal yang tersebar secara gratis. “Biasanya, aku belajar lewat YouTube sebagai tambahan materi. Sebelum ikut lomba, aku juga mengerjakan latihan soal yang ada di internet,” ungkap Putri.
Usai diterima kuliah gratis di Sekolah Vokasi UGM, Putri mengaku akan bersungguh sungguh memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Ia bercita-cita ingin bekerja di Perusahaan Listrik Negara (PLN). Putri berharap jurusan dan pekerjaan tersebut kelak akan bisa mengangkat derajat keluarganya. “Saya ingin membanggakan orang tua saya kelak,” ujar Putri dengan penuh haru.
Semangat Putri dalam mengejar pendidikan setinggi-tingginya, meski berada di tengah keterbatasan ekonomi, patut menjadi contoh. Putri mampu membuktikan bahwa kerja keras tidak pernah menghianati hasil. Apalagi dengan semangat pantang menyerah membawa hasil yang setimpal pula.
Penulis : Tiefany
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Donnie