UKM Peduli Difabel UGM menyelenggarakan sebuah rangkaian acara yang bernama Harmoni Inklusi 2019. Persembahan ini mereka adakan dalam rangka memperingati hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember nanti. Rangkaian acara ini diawali dengan kampanye dalam kampus (Campaign On Campus) yang diselenggarakan selama 5 hari berturut-turut pada 18-21 November 2019 di Sayap Barat Grha Sabha Pramana UGM lalu. Lalu, kampanye terakhir diselenggarakan pada Sabtu (23/11) lalu di Alun-alun Kidul Yogyakarta.
Puncak acara Harmoni Inklusi 2019 ditutup pada hari Minggu (1/12) di Hutan Pendidikan Wanagama dengan diselenggarakannya penanaman pohon bersama Difabel. Acara ini diikuti kurang lebih 100 peserta yang berasal dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia, Peduli Dystrophy Muskular Indonesia, DPC Gerkatin, YAKETUNIS (Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam), teman-teman difabel dari UGM, dan volunteer yang berasal dari UGM maupun luar UGM.
Selain itu, puncak acara Harmoni ini antara lain dihadiri oleh Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng,. D.Eng., IPU, ASEAN Eng. selaku rektor UGM, Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan, Agus Hartono, S.E., M.Ec.Dev., Dr.rer.silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut., M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerja Sama Fakultas Kehutanan UGM, Dwiko Budi Permadi, S.Hut., M.Sc., Ph.D selaku Direktur Wanagama dan salah satu Pembina UKM yaitu Susilo Andi Darma S.H., M. Hum.
Puncak acara Harmoni Inklusi 2019 diwarnai penanaman pohon yang diikuti seluruh tamu undangan. Pohon yang ditanam merupakan pohon kelengkeng dan pohon jambu yang merupakan sumbangan dari BPDAS (Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai) Serayu Opak Progo.
Acara ini ditutup dengan flashmob lagu dari Tulus yang berjudul “Manusia Kuat” yang dibawakan dengan bahasa isyarat oleh seluruh panitia Harmoni Inklusi 2019. Dengan berakhirnya flashmob, seluruh rangkaian acara Harmoni Inklusi 2019 dinyatakan berakhir.
Seluruh peserta yang terlibat dalam keseluruhan kegiatan baik dari komunitas maupun volunteer merespons baik dan berterima kasih atas terlaksananya acara Harmoni Inklusi 2019 ini. Hal itu karena dengan adanya acara ini membuat interaksi baru antara teman-teman volunteer yang sebelumnya belum pernah berinteraksi dengan teman-teman difabel. Dengan demikian, mereka mendapat pembelajar baru selama kegiatan berlangsung.
“Kami berharap dengan terselenggaranya seluruh rangkaian Harmoni Inklusi 2019 dapat mendekatkan masyarakat kepada teman-teman difabel. Hal itu sama seperti halnya tagline yang kami angkat untuk acara ini, yakni ‘MULAI DARI INTERAKSI, JALIN KOMUNIKASI, DAN SALING MEMAHAMI’,” ungkap Gita Harun, humas acara ini. (Humas UGM/Hakam)