• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Palawa
  • Webmail
  • Direktori
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mengenal Sosok di Balik Kebangkitan Ilmu Farmasi Indonesia

Mengenal Sosok di Balik Kebangkitan Ilmu Farmasi Indonesia

  • 07 Februari 2017, 15:37 WIB
  • Oleh: Satria
  • 4085
  • PDF Version
Mengenal Sosok di Balik Kebangkitan Ilmu Farmasi Indonesia

Industri farmasi Indonesia saat ini masih sangat bergantung pada bahan baku impor. Meski Indonesia telah memproduksi obat sendiri, hampir 95% Bahan Baku Obat (BBO) yang diperlukan harus diimpor. Namun, kini Indonesia tengah berupaya mengurangi ketergantungan pada produk impor dengan memproduksi sendiri bahan baku obat sintesis.

Adalah guru besar bidang Kimia Medisinal Organik Fakultas Farmasi UGM, almarhum Prof. Umar Anggara Jenie, yang menjadi salah satu penggagas terobosan ini. Ia merupakan salah satu peneliti UGM yang melakukan penelitian terhadap bahan baku parasetamol yang kemudian dikembangkan lebih lanjut melalui kerja sama antara dengan UGM dan PT. Kimia Farma.

“Presiden meminta kita mulai mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat, lalu dihubungkan antara universitas dengan industri untuk sintesis parasetamol. Pak Umar concern tentang hal itu dan juga ikut dalam tim itu. Sekarang mulai dirintis untuk mewujudkan itu,” ujar Prof. Dr. Marchaban, DESS., Apt., salah satu kerabat dan rekan almarhum Prof. Umar di Fakultas Farmasi, Selasa (7/2).

Marchaban menuturkan, riset almarhum dalam bidang kimia organik, khususnya dalam pengembangan obat sintesis, telah dimulai sejak puluhan tahun yang lalu. Ia pun telah menginisiasi kerja sama institusional dengan berbagai universitas terkemuka di Eropa untuk mewujudkan cita-cita mencapai kemandirian obat nasional.

“Kebetulan pemikiran itu sudah lama, tapi kalau tidak didukung dengan kebijakan pemerintah kan sulit. Belakangan ini sudah difasilitasi oleh pemerintah yang menghubungkan dengan industri,” imbuhnya.

Sebelumnya, almarhum Prof. Umar juga pernah terlibat dalam kerja sama antara UGM dengan Vrije Universiteit Amsterdam yang menghasilkan satu molekul turunan dari kurkumin. Riset mengenai kurkumin, senyawa aktif yang terkandung dalam kunyit, kunir, temulawak, atau taman sejenis lainnya, diawali oleh Guru Besar Fakultas Farmasi, Prof. Dr. RM Mochamad Samhoedi, mulai tahun 1988. Setahun kemudian, Samhoedi bekerja sama dengan Prof. Timmerman dari Vrije Universiteit semakin mengintensifkan penelitiannya. Kemudian, pada tahun 1996, mendiang Prof. Umar menjadi orang yang meneruskan penelitian ini. Beliaulah yang kemudian gigih mempromosikan sintesis molekul kurkumin itu hingga memperoleh berbagai paten nasional dan internasional.

“Dulu kerja sama dengan industri farmasi dan Vrije Universiteit menghasilkan satu molekul baru turunan dari kurkumin yang dinamakan Penta Gama Vunon. Gama adalah singkatan dari Gadjah Mada, dan VU dari Vrije Universiteit. Jadi, beliau mau mengangkat nama UGM dan Vrije Universiteit bersama-sama,” ujar Marchaban.

Berkat kontribusi dan perhatiannya terhadap keilmuan, ia pun sempat diangkat menjadi Wakil Rektor UGM bidang Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Vice President of the Asian Bioethics Association (ABA), Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), serta Ketua Komisi Bioetika Nasional (KBN).

“Memang orang pintar, tapi mau berbagi dan mau memikirkan orang lain. Pemikiran beliau untuk kemajuan sains dan teknologi sangat hebat. Jadi, kepergian beliau memang kita merasa kehilangan,” ujarnya.

Marchaban mengenang sosok almarhum bukan sekadar sebagai seorang peneliti yang genius dan berpikiran visioner, tapi juga sebagai rekan dan guru yang baik bagi sesama peneliti serta mahasiswanya. Kini, warisan almarhum Prof. Umar dapat dirasakan oleh civitas akademika UGM serta masyarakat luas. Kontribusinya dalam mengembangkan bidang farmasi, terutama kimia medisinal serta bioetika, memberikan pijakan bagi riset lebih lanjut oleh para peneliti tanah air demi mencapai kemajuan nasional.

“Kecintaan beliau pada ilmu pengetahuan mampu membuka banyak penemuan baru yang sangat bermanfaat bagi masyarakat luas baik di Indonesia maupun dunia. Sumbangsih pemikiran beliau selama ini akan jadi peninggalan berharga bagi kita semua,” ucap Rektor UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D saat memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum beberapa waktu yang lalu. (Humas UGM/Gloria;foto: Firsto)

Berita Terkait

  • Mantan Kepala LIPI Berpulang

    Thursday,26 January 2017 - 16:20
  • Guru Besar Farmasi UGM, Prof. Sasmito, Berpulang

    Sunday,08 November 2009 - 18:47
  • 100 Guru Besar DIY Akan Berikan Seruan Moral

    Wednesday,27 February 2008 - 15:44
  • Farmasi UGM Bedah Prospek Pendidikan Tinggi Farmasi di Indonesia

    Monday,15 July 2019 - 13:11
  • Fakultas Farmasi UGM Jajaki Kerja Sama Pengembangan Jamu Dengan BBPPTOOT

    Wednesday,04 July 2018 - 13:45

Rilis Berita

  • Mahasiswa UGM Pelajari Kondisi Ketahanan Nasional di Lemhanas 05 December 2019
    Sebanyak 39 mahasiswa Prodi S2 Ketahanan Nasional UGM me
    Ika
  • UGM Gelar Industri Riset Forum 2019 05 December 2019
    Mengangkat tema Inovasi Agroteknologi Mendukung Kedaulatan Nasional, Forum Riset Industri (Indust
    Agung
  • Kisah Penyintas Bom Bali dan Proses Panjang Memaafkan Pelaku Terorisme 04 December 2019
    Tujuh belas tahun yang lalu, Chusnul Chotimah, seorang ibu dari 3 orang anak, menjadi salah satu
    gloria
  • Edukasi dan Vaksinasi HPV pada Remaja Perlu Digalakkan 04 December 2019
    Infeksi Human papillomavirus (HPV) terjadi setelah adanya aktivitas seksual. Infke
    Gusti
  • UGM Terima Bantuan Beasiswa dan Ambulans Bank BPD DIY 04 December 2019
    UGM menerima bantuan beasiswa pendidikan dan ambulans dari PT. Bank BPD DIY. Penyerahan dilakukan
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2019 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak