Angka kecelakaan lalu lintas pada anak di Indonesia terbilang masih cukup tinggi. Penyebab tingginya angka kecelakaan tersebut disebabkan beberapa faktor, yakni anak-anak terbiasa tidak memakai helm saat naik kendaraan, belum tertibnya berkendara di jalan raya serta pengendara yang masih belum menghargai para penyeberang jalan. Untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas pada anak, Universitas Gadjah Mada dan Gachon University kerja sama dalam program pengurangan angka kecelakaan pada anak. Kerja sama tersebut ditandatangani oleh Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof Ir Nizam, dan Dekan Sekolah Pascasarjana Kebijakan Sosial Gachon Univeraity, Lee Hee Sun, Selasa (24/10) di Sekolah Pascasarjana UGM. Penandatanganan kerja sama terebut disaksikan oleh Vice President Samsung Electronic Indonesia, Lee Gang Hyun, dan Ketua Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM, Prof. Joko Sujono, M.Eng., Ph.D.
Nizam mengatakan melindungi anak dari kecelakaan berlalu lintas merupakan tanggungjawab bersama. Oleh karena itu, sudah selayaknya semua pihak menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan keselamatan lalu lintas pada anak. Berhasil dan tidaknya menurunkan angka kecelakaan dapat dilakukan dengan membudayakan keselamatan dan ketertiban berlalu lintas bagi pengendara.
Korea, kata Nizam, memiliki pengalaman yang cukup baik dalam urusan pengurangan angka kecelakaan lalu lintas. Menurutnya, praktik yang dilakukan di Korea bisa diadopsi di Indonesia. “Praktik baik di Korea bisa diadopsi. Sederhana memang, mengenakan helm bagi anak itu sangat penting untuk keselamatan,” ujarnya.
Nizam menuturkan ia sering menyaksikan sendiri masih banyak pengendara motor yang memboncengkan anaknya dengan tidak mengenakan helm, sementara orang tuanya meggunakan helm standar. Keselamatan anak perlu dijaga dengan mengenakan helm. Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab orang tua dalam menjaga keselamatan anak kini menjadi perhatian serius UGM dan Gachon University untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan raya. “Menjadi perhatian kita semua agar secara bersama-sama bisa menekan angka kecelakan di jalan,” paparnya.
Dekan Sekolah Pascasarjana Kebijakan Sosial Gachon University, Lee Hee Sun, mengatakan kerja sama pengurangan angka kecelakaan pada anak akan dilaksanakan selama tiga tahun. Menurutnya, Korea telah berhasil melakukan program serupa di saat angka kecelakaan yang sebelumnya mencapai 1.750 kecelakaan per tahun, namun pada 2016 lalu dapat diturunkan menjadi 70 kasus.
Vice President Samsung Electronic Indonesia, Lee Gang Hyun, mengapresiasi kerja sama ini yang menurutnya untuk pertama kali dukungan Samsung untuk program pengurangan angka kecelakaan berlalu lintas pada anak. Progran pengurangan kecelakaan pada anak ini perlu mendapat dukungan pemerintah daerah untuk menyukseskan pengurangan angka kecelakaan pada anak.
“Angka kecelakaan pada anak-anak tergolong tinggi di Indonesia sehingga Samsung mendukung agar bisa berjalan dengan baik sehingga bisa diadopsi di daerah lain,” katanya.
Selain penandatanganan kerja sama, juga dilaksanakan penyampaian deklarasi pengurangan angka kecelakaan lalu lintas pada anak di DIY yang dihadiri oleh UGM, Gachon University, Polda DIY, beberapa Dinas di DIY, DPRD DIY dan PT. Jasaraharja. Butir-butir deklarasi tersebut berisi tentang komitmen meningkatkan keselamatan berlalu lintas pada anak dengan cara meningkatkan pendidikan dan pelatihan keselamatan berlalu lintas, mendorong orang tua membiasakan memakaikan helm pada anak, memperbaiki fasilitas jalan untuk menjaga keselamatan pengendara serta berperan aktif dalam pencegahan terjadinya kecelakaan lalu lintas pada anak. (Humas UGM/Gusti Grehenson)