FISIPOL UGM meluncurkan ruang kreatif bagi mahasiswa aktif, fresh graduate, serta para inovator untuk mengembangkan sociopreneurship dalam sebuah ekosistem yang diberi nama Creative Hub (C-Hub).
Ekosistem ini sendiri dibuat dengan tujuan untuk mendukung lahirnya ide-ide kreatif yang akan ditransformasi ke dalam bisnis sociopreneur dan bentuk-bentuk startup, sekaligus untuk menciptakan lingkungan belajar kreatif dan menghadirkan desain pembelajaran baru bagi mahasiswa untuk memfasilitasi lahirnya model-model inovatif dan aplikatif.
“Dunia ini berubah sehingga tuntutan profesi ke depan tentu juga akan berbeda dengan hari ini. Karena itu model pendidikan kita pun harus berbeda, kita harus ikut kreatif untuk mempersiapkan mahasiswa kita ke depan,” ujar Dekan FISIPOL, Dr. Erwan Agus Purwanto, dalam acara peluncuran C-Hub pada Rabu (17/1) di Digilib Cafe FISIPOL
Mahasiswa saat ini, ujarnya, akan menghadapi tantangan yang besar untuk mencari pekerjaan selepas lulus kuliah karena pekerjaan-pekerjaan yang ada saat ini mungkin akan hilang dan tersingkir di tengah perkembangan teknologi yang semakin maju. Dalam kondisi ini, perguruan tinggi memegang peranan penting untuk memperlengkapi para mahasiswa dengan kemampuan yang relevan.
“Presiden Jokowi berulang kali menyampaikan bahwa perguruan tinggi di Indonesia harus segera berubah untuk merespons realitas yang ada, namun nampaknya sampai saat ini belum ada respons yang serius. Oleh sebab itu, pada waktu kita meluncurkan C-Hub ini presiden sangat mengapresiasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, berbeda dengan pusat pengembangan kewirausahaan lainnya, C-Hub tidak hanya membina generasi muda yang mampu membangun bisnis, tapi juga mampu berkontribusi membangun masyarakat dengan pemanfaatan teknologi digital secara cepat dan cerdas.
“Tidak hanya menghasilkan wirausahawan, tetapi community leader yang mampu memecahkan persoalan bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain, bukan hanya dengan teknologi mutakhir tapi juga dengan cara pandang yang mutakhir,” imbuh Erwan.
Hal serupa disampaikan oleh Wakil Dekan FISIPOL Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Wawan Mas’udi. Kurikulum dan program di dalam C-Hub, ujarnya, memang dirancang untuk menstimulasi generasi mahasiswa yang dapat menyelesaikan masalah-masalah sosial.
“Fokus kita adalah pada penyelesaian masalah sosial. Perlu menciptakan generasi yang tidak berhenti pada complaining tapi bisa menjadi bagian dari problem solving,” kata Wawan.
Dalam ekosistem Fisipol Creative Hub, kampus mendukung lahirnya ide kreatif dan mentransformasikan dalam model bisnis sociopreneur dan bentuk- bentuk startup. Bentuk dukungan yang diberikan meliputi kegiatan mentorship, logistical support, network, sociopreneur innovation, dan investment.
Kelima program tersebut disusun melalui sebuah program kurikulum project-based yang berorientasi menghasilkan model inovatif penyelesaian masalah sosial dan sekaligus berpotensi menghasilkan business beneficiaries serta kurikulum base on need di mana substansi kurikulum akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing ide desain sociopreneurship yang dikembangkan oleh peserta kelas C-Hub.
Bentuk nyata creative hub ini diwujudkan dalam coworking space yang sudah berdiri di Fisipol, yaitu Digilib Café. Digilib Café yang sudah dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo pada 19 Desember 2017 lalu, nantinya akan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mendukung ekosistem kreatif dan memiliki dampak sosial. (Humas UGM/Gloria)