Profesi Biolog memegang peran penting sebagai salah satu garda depan dalam penyelamatan, pemanfaatan, dan pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.
“Profesi biolog tidak kalah penting dengan profesi lainnya, terlebih saat ini banyak terjadi kerusakan keanekaragaman hayati,” kata Ketua Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI), Dr. Budi S. Daryono, yang juga Dekan Fakultas Biologi UGM kepada wartawan di sela-sela Rakornas KOBI di Hotel Harper, Yogyakarta, Rabu (21/3).
Sayangnya, profesi ini belum begitu banyak dilirik oleh masyarakat. Padahal, profesi ini memiliki prospek yang cukup menjanjikan.
“Jumlah profesi biolog di bidang tertentu, seperti taksonomis, embriologis, entomologis, dan lainnya belum banyak di Indonesia,” jelasnya.
Melalui Rakornas KOBI kali ini akan memperdalam bahasan perumusan profesi bagi sarjana biologi sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia level 7.
“Kita fokuskan membahas naskah akademik dan kurikulum profesi biolog,”tuturnya.
Menurutnya, pendidikan profesi biolog sangat penting dikembangkan. Terlebih di tengah era persaingan global kebutuhan mencetak profesi biolog unggul dan berdaya saing mendesak dilakukan.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas pembentukan Asosiasi Profesi Biologi Indonesia. Pembentukan asosiasi ini dilakukan sebagai salah satu wujud penguatan pengembangan program profesi bagi sarjana biologi.
Hadir dalam pertemuan ini dekan, kepala departemen, kepala prodi di bidang biologi, pendidikan biologi, bioteknologi, dan mikrobiologi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu, juga turut hadir stakeholder dari industri, rumah sakit, dan lainnya.(Humas UGM/Ika)