Bagi pemangku kepentingan di bidang pendidikan, tanggal 2 Mei merupakan hari yang sangat penting, penuh dengan makna, inspirasi, dan motivasi dalam memajukan peradaban nasional melalui pengembangan sumber daya manusia. Di UGM, peringatan Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional) diisi dengan upacara bendera yang melibatkan ribuan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.
Dalam upacara ini, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., yang bertindak sebagai pembina upacara membacakan sambutan dari Menteri Ristekdikti yang berbicara mengenai subtema Hardiknas tahun 2018, yaitu “Membumikan Pendidikan Tinggi, Meninggikan Kualitas Sumber Daya Manusia”.
“Di dalam pengembangan sumber daya manusia, pendidikan, terlebih pendidikan tinggi, memegang peranan kunci karena di dalam pendidikan tinggi terdapat keharusan melakukan riset untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan manusia Indonesia dan dunia,” tutur Mohamad Nasir dalam sambutannya.
Lebih lanjut ia memaparkan, keharusan perguruan tinggi melakukan riset dan inovasi semakin penting dalam era revolusi industri 4.0 yang dicirikan oleh serangkaian teknologi baru yang menggabungkan dunia fisik, digital, dan biologis yang berdampak pada semua disiplin ilmu.
“Tidak hanya sekadar memahami proses perubahan, namun kita juga harus bisa menjawab tantangan dari revolusi ini. Jika tidak maka proses pendidikan tinggi kita tidak dapat menyentuh kenyataan sosial yang sebenarnya,” imbuh Nasir.
Untuk itu, Kemenristekdikti telah melakukan berbagai macam program untuk meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi. UGM secara khusus juga terus meningkatkan kualitas, mendekatkan diri pada masyarakat, serta berperan aktif menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa.
“Upaya strategis dan operasional yang kita lakukan menuju World Class University 5.0 antara lain adalah memperbaiki rasio dosen-mahasiswa, meningkatkan internasionalisasi, meningkatkan sitasi dan impak dari riset, meningkatkan jumlah dosen dengan gelar doktor dengan target 35%, dan memperbanyak kolaborasi riset dengan industri,” jelas Rektor UGM.
Panut menambahkan, dengan tantangan dunia saat ini UGM harus terus menyesuaikan kurikulum dan meningkatkan kapasitas mahasiswa agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan industri serta mendatangkan kemanfaatan dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, ia mengajak segenap sivitas akademika UGM untuk bekerja lebih keras dan konsisten, melakukan kolaborasi yang efektif secara internal dan eksternal, serta sigap melihat dinamika perubahan lingkungan.
“Mari kita tata lanjut strategi dan organisasi UGM, kita satukan energi, bergandengan tangan demi kejayaan Tanah Air dalam semangat Hari Pendidikan Nasional,” kata Panut. (Humas UGM/Gloria; Foto: Ega, Firsto).