Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPPKBPMD) Kabupaten Bantul menyelenggarakan ‘Sosialisasi Program Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur’ pada Kamis (6/9) bertempat di Komplek Parasamya, Kabupaten Bantul.
Sosialisasi ini mengundang berbagai elemen pemerintahan seperti Camat, Kepala Desa, dan beberapa perwakilan dinas terkait. Tujuan dari acara kali ini, selain sosialiasi, yakni untuk memaparkan komitmen Pemda Bantul untuk mendukung program G2R Tetrapreneur kepada seluruh aparat pemerintahan di Bantul, termasuk camat dan lurah.
Mujahid Amrudin, Kabid Pemsosbud Bappeda Bantul, menyatakan bahwa sebenarnya Kab. Bantul telah merespons munculnya potensi pasar yang besar di Bantul dengan mengembangkan program serupa G2R Tetrapreneur, yakni Produk Andalan Setempat (PAS). Namun, dalam pelaksanaannya, program ini ternyata masih terganjal beberapa kendala, utamanya dalam hal pemasaran.
Terkait hal tersebut, Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D, selaku konseptor G2R, menyatakan programnya ini bisa mengatasi masalah pemasaran tadi. Ia kemudian memaparkan bahwa model G2R Tetrapreneur memiliki beberapa tahapan yang terdiri dari (Tetra 1) Rantai Wirausaha, (Tetra 2) Pasar Wirausaha, (Tetra 3) Kualitas Wirausaha, (Tetra 4) Merek Wirausaha.
“Tahap 2 G2R Tetrapreneur memberi ruang untuk usaha masyarakat didampingi secara menyeluruh untuk memasuki pasar, salah satunya dengan menggandeng mitra-mitra industri,” paparnya.
Sejauh ini, menurut Rika, sudah ada komitmen untuk kemitraan dengan Harley Davidson Club Indoenesia (HDCI) Pengcab Bantul; Yayasan, Silaturahmi dan Sosial Cendekia (S2C), Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) DIY, Jogja City Mall (JCM), Royal Ambarukmo Hotel, Pamela Swalayan, dan Parsley Bakery.
Lebih lanjut, Rika menjelaskan bahwa inovasi kemitraan tadi diwujudkan dalam berbagai kegiatan. Hal itu seperti penyediaan pasar berbasis tanpa-kompetesi (non-competition market), pengembangan produk, pendampingan, dan kerjasama kemitraan lainnya.
Salah satunya, sebut Rika, adalah pendampingan komersialisasi produk oleh Yayasan S2C dan pengembangan produk oleh HDCI Pengcab Bantul. Kemitraan HDCI berupa pengadaan ‘Jelajah Wisata Bantul’. Event ini melibatkan lintas komunitas motor yang bersama-sama mengunjungi berbagai obyek wisata di Bantul dengan end point di desa G2R Tetrapreneur Wukirsari dan Girirejo, Imogiri, Bantul.
“ Harapannya kegiatan Jelajah Wisata ini tidak hanya bermanfaat bagi kedua desa binaan, namun juga memberikan dampak pada masyarakat luas di Bantul terutama pada bidang wisata serta fasilitas pendukungnya, seperti aspek kuliner, kerajinan, souvenir, dan sebagainya,” tuturnya.
Pemaparan Rika tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi G2R Tetrapreneur sebagai salah satu upaya kreatif dalam mengentaskan kemiskinan. “Program ini sesuai untuk diterapkan di Bantul, mengingat tingkat kesenjangannya yang masih cukup tinggi,” ungkapnya.
Halim menyoroti model G2R Tetrapreneur yang mengawinkan budaya gotong-royong dan daya kewirausahaan dengan potensi daerah.akan mampu mendorong perkembangan ekonomi. Ia juga optimis program ini mampu mewujudkan pemerataan ekonomi bagi masyarakat sehingga lebih menjamin setiap warga Bantul dapat hidup layak. (Humas UGM/Hakam)