Wakil Rektor Bidang Perencanaaan, Keuangan, dan Sistem Informasi UGM, Dr. Supriyadi, M.Sc., Akt meresmikan beroperasinya Apotek Veteriner UGM. Peresmian berlangsung di Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi UGM, Kamis (6/12) ditandai dengan pembukaan selubung papan nama dengan disaksikan Dekan Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Prof. Dr. drh. Siti Isrina Oktavia Salasia dan Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Agung Endro Nugroho, M.Si., Ph.D. Apt.
Apotek Veteriner UGM merupakan apotik pertama di Indonesia. Berdirinya apotik ini untuk menjawab berbagai permasalahan dalam pengawasan dan kontrol dalam penggunaan obat hewan di Indonesia. Dengan apotik veteriner ini diharapkan memberikan jaminan keamanan serta ketersediaan obat hewan yang baik.
Supriyadi mengatakan berdirinya Apotek Veteriner UGM merupakan upaya membanggakan yang dilakukan RSH Prof Soeparwi dibawah Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Menurutnya jumlah pencinta hewan di Indonesia saat ini meningkat dan Apotek Veteriner diharapkan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah kesehatan hewan.
“Dengan menggandeng Fakultas Farmasi kita berharap kedepannya akan ada jenjang profesi di Fakultas Farmasi mengenai obat-obat veteriner sehingga akan bermunculan apoteker-apoteker veteriner yang siap dan kompeten di dunia kerja dan di masyarakat”, katanya.
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan UGM menyatakan permasalahan utama di masyarakat yang berkaitan dengan dunia veteriner adalah terjadinya resistensi obat dan residu obat seperti antibiotik atau Antibiotic Growth Promotore (AGP). Selain itu juga hormon-hormon akibat penggunaan yang tidak sesuai pada hewan.
“Untuk itu, Apotek Veteriner UGM diharapkan akan menjadi insiator dan Tren Setter sehingga nantinya akan banyak bermunculan apotik-apotik veteriner lainnya di Indonesia”, ucap Isrina.
Agung Endro Nugroho menambahkan Apotek Veteriner merupakan suatu tantangan sekaligus hal baru bagi dunia Farmasi. Baginya apotik Veteriner memiliki peran strategis dalam pengendalian antibiotik, dan peran inilah yang sangat dibutuhkan dalam dunia kesehatan saat ini.
“Sekarang di Fakultas Farmasi terdapat program profesi atau koasistensi, yang kedepannya dimungkinkan mengirimkan mahasiswa untuk dapat belajar sebagai apoteker di Apotek Veteriner. Sehingga mereka tidak hanya belajar di apotik regular dan Apotek Veteriner ini menjadi wadah pembelajaran yang sangat baik”, imbuhnya.
Dr. drh. Agustina Dwi Wijayanti, MP, selaku Ketua Departemen Farmakologi FKH UGM mengatakan berdirinya Apotek Veteriner UGM akan menghindarkan praktek ekstra label serta membantu mengatasi masalah global dan one health terkait terjadinya resistensi antimikroba dan residu obat dalam produk pangan asal hewan melalui manajemen pemberian obat hewan yang baik, ideal dan rasional. Dengan adanya Apotek Veteriner UGM yang dilengkapi tenaga apoteker dan dokter hewan maka pelayanan resep maupun pelayan obat hewan ke klien akan terjamin kualitas dan keamanannya. (Humas UGM/ Agung)