Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., membuka konferensi internasional tentang Bioinformatika, Bioteknologi, dan Teknik Biomedis (BioMIC) yang berlangsung di Hotel Eastcparc Yogyakarta, Kamis (12/9). Konferensi ilmiah tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Penerbit dan Publikasi Universitas Gadjah Mada (BPP UGM) yang berlangsung selama dua hari 12-13 September ini diikuti 129 peneliti dari 8 negara, yakni Inggris, Taiwan, Jepang, Jerman, Sri Lanka, Malaysia, Prancis, dan Indonesia.
Rektor UGM dalam pidato sambutannya mengatakan Universitas Gadjah Mada memiliki tradisi penelitian yang panjang untuk selalu menghasilkan penelitian yang produktif secara akademis di Indonesia. Oleh karena itu, ia mengharapkan agar BioMlC tahun ini bisa menginspirasi akademisi atau peneliti lain untuk menghasilkan riset yang memberikan dampak lebih besar bagi masyarakat dan keilmuan. “Kegiatan ini dalam rangka memelihara konsistensi budaya intelektual kita sebagai akademisi dan peneliti,” katanya.
Dikatakan Rektor, pendidikan merupakan salah satu jalur untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas serta untuk memahami realitas yang ada di masyarakat. Namun, pengetahuan tidak ada artinya tanpa bentuk realisasi jika hanya tetap sebagai studi berbasis kelas atau bertahan laboratorium. “UGM ingin memperkuat gagasan penelitian dan menginspirasi para peneliti untuk menghasilkan laporan penelitian mereka dan memublikasikannya sebagai artikel dalam majalah atau konferensi ilmiah,” katanya.
Ia menyebutkan tren yang selalu berubah mulai dari ide hingga temuan baru di bidang kedokteran, biologi, farmasi menuju ke skala yang lebih besar menjadi bioteknologi dan bioinformatika. Melalui penelitian di bidang tersebut telah menciptakan penemuan lebih sehat dan lebih bijaksana. “Kita ingin lebih banyak lagi pengetahuan aplikatif untuk memberikan kualitas hidup yang lebih baik kepada mereka yang kurang beruntung melalui studi dan penelitian berkelanjutan,” katanya.
Ketua Panitia Penyelenggara Konferensi BioMIC, Alva Edy Tontowi, Ph.D., mengatakan kegiatan BioMIC membuka ruang kerja kolaboratif antara lembaga dan peneliti sehingga bisa membangun sebuah jaringan akademik dan kesempatan untuk meningkatkan kemitraan jangka panjang baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Ia menjelaskan BioMlC bertujuan untuk memfasilitasi berbagai penelitian dan diskusi disiplin ilmu terkait bidang Bioinformatika dan Penambangan Data Biologis, Biomedis Rekayasa dan Teknologi, Ilmu Biomedis, Biomolekuler dan Bioteknologi, Pengembangan Obat dan Kesehatan Masyarakat. Alva Edy Tontowi mengatakan ada 23 pembicara dari dalam dan luar negeri, termasuk 13 pembicara dari Asia Barat Timur.”Kami percaya kehadiran pembicara ini akan memperkaya konferensi dengan presentasi mereka dalam bioinformatika, biomaterial, bioteknologi, dan biomedis teknik,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)