Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto, dan Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Agung Endro Nugroho, M.Si., Ph.D., Apt., melakukan peletakan batu pertama pembangunan Advanced Pharmaceutical Sciences Learning Center (APSLC) Fakultas Farmasi UGM. Pembangunan gedung baru APSLC Fakultas Farmasi UGM ini merupakan pembangunan gedung baru keenam di lingkungan UGM dari serangkaian pembangunan gedung yang dibiayai Loan JICA.
“Akhir tahun kemarin di Fakultas Hukum, satu dua bulan lalu di Fakultas Peternakan, Fakultas Kehutanan, Fakultas Pertanian, kemudian Fakultas Kedokteran Gigi dan sekarang Fakultas Farmasi,” ujar Bambang Agus Kironoto, di Fakultas Farmasi, Kamis (21/11).
Bambang menuturkan UGM dalam waktu yang hampir bersamaan membangun 10 bangunan gedung baru. Setelah peletakan pembangunan gedung baru APSLC maka masih ada 4 gedung baru akan dibangun dan dilakukan peletakan batu pertama, yaitu pembangunan gedung baru di Sekolah Vokasi, 2 gedung baru di Fakultas Teknik dan satu gedung di Kulon Progo.
Diakuinya kepengurusan universitas di era saat ini tengah gencar melakukan pembangunan secara masif. Dalam beberapa tahun kedepan tercatat sebanyak 30-an pembangunan akan dilakukan secara serentak, dan di areal klaster kesehatan sendiri saat ini tengah berlangsung beberapa pembangunan diantaranya di Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, dan LPPT.
“Lainnya kita akan melakukan pembangunan underpass yang menghubungkan antara sisi timur jalan Kaliurang dengan sisi barat. Persisnya sisi barat Fakultas Kedokteran menuju ke Grha Sabha Pramana. Saat ini tengah mengkaji penyatuan penataan arus lalu lintas di klaster kesehatan,” tuturnya.
Dikatakannya, loan JICA adalah untuk mendukung kegiatan pendidikan di masing-masing fakultas. Seiring pembelajaran industri 5.0 maka penggunaan ruang sebenarnya mulai dikurangi dan mulai digalakkan perkuliahan sistem online. Bahkan, dalam kurikulum yang tercantum pada peraturan rektor sesungguhnya sudah ada kewajiban melakukan 30 persen perkuliahan dalam bentuk online.
“Karenanya bangunan-bangunan yang baru ini perlu dilengkapi dengan sistem IT yang benar-benar baik, harapannya juga gedung-gedung di UGM nanti bisa dimanfaatkan dengan berbagi dengan unit-unit lain selama gedung-gedung tersebut tidak digunakan di saat yang bersamaan. Nanti dari gedung ini akan ada auditorium yang luas pada saat tidak difungsikan bisa dimanfaatkan oleh fakultas lain yang membutuhkan ruang yang cukup besar,” imbuhnya.
Dekan Farmasi UGM, Prof. Agung Endro Nugroho, M.Si., Ph.D., Apt., mengatakan pembangunan gedung APSLC akan dibangun 8 lantai dengan luas 10.000 meter persegi. Gedung baru yang menurut rencana akan menghabiskan dana 77 miliar rupiah ini diharapkan akan menunjang kegiatan akademik dan non-akademik.
Disebutkannya, secara garis besar peruntukan lantai 1,2 dan 3 akan didedikasikan untuk ruang publik mahasiswa. Di lantai ini, nantinya akan ada ruang kuliah, mini market dan akan dikembangkan kafe jamu.
“kafe jamu ini tentu identik dengan Fakultas Farmasi UGM. Sementara lantai 4 untuk administrasi terpadu dan akan dikembangkan konsep layanan akademik dan administrasi terpadu sehingga layanan akademik S1, S2 dan profesi dan S3 tidak lagi terpencar-pencar dan menjadi efisien. Lantai 5 dan 6 untuk fasilitas laboratorium, lantai 7 untuk UKAI center, dan lantai paling atas untuk auditorium,” katanya.
Ia berharap dengan pembangunan dan perbaikan beberapa infrastruktur di Fakultas Farmasi UGM ini akan menunjang peningkatan akademik. Setelah melakukan pengembangan di bidang softskill, teknologi informasi, infrastruktur maka hal yang tak kalah penting adalah soal kebersihan dan tata ruang kampus.
“Karena itu saya mengajak semuanya saja untuk terus menjaga kebersihan dan tata ruang kampus sehingga selain rapi juga bersih. Dengan begitu maka semua bisa belajar dan bekerja dengan nyaman karena fakultas sudah berkomitmen meningkatkan infrastruktur,” ucapnya. (Humas UGM/ Agung)