• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • UGM Luncurkan Desa Batik Sehat di Kulon Progo

UGM Luncurkan Desa Batik Sehat di Kulon Progo

  • 23 Januari 2020, 08:07 WIB
  • Oleh: Satria
  • 3703
UGM Luncurkan Desa Sehat Batik di Kulon Progo
UGM Luncurkan Desa Sehat Batik di Kulon Progo
UGM Luncurkan Desa Batik Sehat di Kulon Progo
UGM Luncurkan Desa Batik Sehat di Kulon Progo
UGM Luncurkan Desa Batik Sehat di Kulon Progo
UGM Luncurkan Desa Batik Sehat di Kulon Progo
UGM Luncurkan Desa Sehat Batik di Kulon Progo
UGM Luncurkan Desa Batik Sehat di Kulon Progo
UGM Luncurkan Desa Batik Sehat di Kulon Progo

Batik ditetapkan sebagai warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non­ bendawi oleh UNESCO pada tahun 2009. Yogyakarta sendiri dinobatkan sebagai kota batik dunia oleh World Craft Council (WCC) di tahun 2014. Sebagai kota batik dunia, Yogyakarta tentu diharapkan dapat berperan sebagai rujukan tempat produksi batik yang memperhatikan kesehatan pembatik dan lingkungan.

Akan tetapi, aktivitas industri batik ternyata juga diikuti timbulnya permasalahan kesehatan pekerja dan lingkungan sekitarnya. Para pembatik banyak terpapar bahan kimia iritatif, toksik, hingga karsinogenik yang berasal dari pewarna batik. Padahal, bahan-bahan tersebut merupakan penyebab tertinggi penyakit-penyakit berbahaya akibat kerja. Mereka rentan mengalamai gangguan-gangguan pada beberapa area tubuhnya, seperti pada kulit, sistem saraf, mata, dan sistem pernapasan.

Selain itu, lingkungan di sekitar industri batik juga semakin tercemar akibat limbah sisa produksi. Beberapa upaya telah dilakukan untuk mengolah limbah cair batik, namun luaran dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) masih di luar nilai baku mutu, termasuk Pb, Cr dan Si.

Padahal, di sekitar area industri tersebut terdapat pemukiman yang menjadi rumah bagi ibu dan anak. Akhirnya, gangguan-gangguan yang kerap ditemukan pada para pembatik juga dimungkinkan terjadi pada masyarakat sekitar industri. Selain itu, observasi menunjukkan masih minimnya perlindungan K3 pada pembatik. Hal tersebut diperparah dengan minimnya pula komitmen untuk menjaga kesehatan lingkungan di sekitar tempat kerja oleh pemilik usaha.

Permasalahan-permasalahan di atas mendorong peneliti dari UGM, UN AIR, ITB dan IPB yang tergabung dalam sebuah tim Riset Kolaborasi Indonesia Kemristekdikti untuk mengembangkan model intervensi kesehatan, teknologi lingkungan, dan sosial. Tujuannya adalah untuk mewujudkan "Desa Batik Sehat" yang memperhatikan kesehatan dan keselamatan pekerja, ramah lingkungan, ramah anak, keluarga, serta masyarakat sekitar (Environmental Friendly No Human Hazards)

“Desa Batik Sehat” ini akhirnya telah diresmikan pada Rabu (22/1) pagi di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo. Peresmian ini meliputi peluncuran modul Standar Operasional Prosedur “Penyakit Akibat Pekerjaan Membatik dan Cara Pencegahannya” serta penyerahan alat pengolahan limbah batik dari tim peneliti kepada perwakilan pembatik.

Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D., Sekretaris Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, menyatakan bahwa upaya-upaya ini memang sudah sewajarnya dilakukan oleh UGM. Hal itu karena memang sudah tugas UGM untuk melayani negeri ini.

Lebih lanjut, Kompiang berharap agar aksi ini tidak berhenti sampai di sini saja. Menurutnya, peluncuran di Kecamatan Lendah ini hanya mewakili sebagian saja dari keseluruhan industri batik di Yogyakarta, bahkan di seluruh Indonesia. “Batik telah menjadi identitas bangsa kita. Permasalahan yang harus diselesaikan selanjutnya bagaimana membuat gerakan ini lebih besar lagi. Jika industri batik nasional sudah dinyatakan aman maka tahap untuk meluncur ke Internasional sudah tidak menjadi alasan lagi,” ucapnya.

Terakhir, Bupati Kulon Progo, Drs. H. Sutedjo, menyatakan rasa terima kasih serta apresiasinya terhadap kepedulian para peneliti dari UGM serta kampus lainnya terhadap industri batik. “Semoga dengan ini, kualitas hidup para pembatik bisa semakin meningkat serta lingkungan juga akan semakin lestari. Produksi boleh berkemban namun kesehatan juga tetap harus terjaga. Untuk ke depannya, mari bersinergi, kami dari pemerintah akan membantu mengondisikannya,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam)

Berita Terkait

  • Mahasiswa KKN UGM Adakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kulon Progo

    Tuesday,26 November 2019 - 15:08
  • FKKMK UGM Inisiasi Desa Batik Sehat

    Friday,04 November 2022 - 14:52
  • Pertanian Pesisir Kulon Progo Memiliki Prospek Bagus

    Friday,05 July 2013 - 13:03
  • SV UGM Kembali Gelar Program Pengabdian Masyarakat di Kulon Progo

    Monday,18 July 2022 - 13:33
  • Desa Hargotirto Siap Dijadikan Desa Mandiri Percontohan Nasional

    Tuesday,26 January 2010 - 11:11

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual