Universitas Gadjah Mada membagikan buku saku desa tangguh Covid-19 kepada masyarakat dalam rangka mendukung penanggulangan penyebaran wabah virus corona. Selain dibagikan dalam bentuk digital, materi dalam buku saku ini juga dibagikan dalam bentuk buku.
Komandan Satgas Penanggulangan Covid-19 UGM, Rustamadji, mengatakan buku saku ini merupakan sumbangsih sivitas UGM untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi penyebaran covid di masyarakat. Ia menyebutkan pihaknya sudah membagikan buku tersebut melalui Dinas Sosial Provinsi DIY, Polsek Bulaksumur dan Polres Sleman. “Kita juga bagikan ke komunitas di sekitar kampus UGM,” ujarnya, Rabu (6/5).
Buku yang tersusun 29 halaman ini dicetak dalam dua versi yakni versi bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Buku ini berisi tentang materi pengenalan soal virus corona, cara penularan, tanda dan gejala, cara pencegahan, mengenali OTG, ODP dan PDP, karantina dan isolasi diri dan tata cara pembuatan disinfektan.
Rustamadji menuturkan buku saku ini mendapatkan respons positif dari masyarakat. Rencananya buku tersebut juga akan dibagikan ke kelompok Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan komunitas Karang Taruna.
Selain membagikan buku saku, Satgas Penanggulangan Covid UGM juga ikut aktif melakukan promosi physical distancing, disinfeksi lingkungan, produksi dan distribusi handsanitizer, APD dan masker. “Kita secara paralel melakukan promosi kesehatan langsung ke masyarakat, pasar, dan mendukung tenaga kesehatan dengan membagikan APD level, 1, 2, dan 3, serta ikut mebagikan masker kain ke masyarakat,” katanya.
Disamping itu, pihaknya juga membuka ruang konsultasi psikologi bagi masyarakat untuk bertanya langsung soal covid dan mencegah stres di saat masa pandemi. “Kita membuka call center Covid 19 UGM, call center case management, dan psikologi. Call center ini didukung oleh tim ahli epidemiologi dan 750 lebih relawan,” paparnya.
Beberapa bantuan dan dukungan dari mitra UGM berupa APD digunakan untuk mendukung Laboratorium LPPT dan FKKMK yang menjalankan uji PCR dan rapid test pasien terduga covid yang berasal dari Rumah Sakit Akademik UGM dan Klinik Gama Medical Center. Bahkan, pihaknya menyediakan fasilitas istirahat bagi tenaga medis dari rumah sakit tersebut. “Untuk kebutuhan istirahat tenaga medis, Satgas menyiapkan rumah singgah dan hotel tempat mereka istirahat,” katanya.
Penulis : Gusti Grehenson