Epidemiolog UGM, Bayu Satria, S.Ked., MPH., mengatakan rencana pembukaan bioskop serentak 29 Juli mendatang diharapkan diiringi dengan asesmen masing-masing bioskop oleh otoritas kesehatan di daerah masing-masing dengan sangat ketat.
“Hal ini untuk menentukan apakah bioskop tersebut layak buka atau tidak. Jika tidak bisa melakukan itu sebaiknya ditunda,”kata Bayu, Selasa (14/7).
Ia menjelaskan pembukaan bioskop jika tidak dilakukan dengan hati-hati terkait monitoring dan pengawasan orang yang menonton serta pelaksanaan protokol kesehatannya maka akan sangat berisiko menjadi sarana penularan yang baru selain tempat publik lainnya.
Bayu juga mengingatkan penyebaran virus SARS-Cov-2 melalui udara yang dimungkinkan terjadi ketika orang berbicara, batuk atau bersin. Oleh sebab itu, penggunaan masker disertai jaga jarak menjadi sangat penting.
“Pembatasan acara di dalam ruang tertutup dengan tetap wajib jaga jarak dan masker yang dipakai setiap saat,”imbuhnya.
Selain itu, masyarakat juga harus hati-hati terutama ketika melakukan proses yang membutuhkan melepas masker, seperti pada saat wudu dan makan agar jangan berbicara terlebih dulu. Menurutnya, kebiasaan ini yang sulit dikendalikan pada masyarakat karena ketika makan dan lepas masker cenderung akan berbicara, padahal itu berisiko tinggi.
“Sama halnya ketika kita talkshow atau rapat sebaiknya tetap pake masker dan jaga jarak,”tegas Bayu.
Senada dengan itu, Abu Tholib Aman, Ph.D dari bagian Mikrobiologi FKKMK juga menegaskan bahwa SARS-CoV-2 dapat ditularkan melalui mata, hidung, mulut serta udara. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk selalu tertib mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, rajin cuci tangan dan jaga jarak.
Penulis: Satria
Foto: Finance.detik.com