• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Pengukuhan Guru Besar
  • Hutan Bakau Segara Anakan Rusak Rugikan Nelayan

Hutan Bakau Segara Anakan Rusak Rugikan Nelayan

  • 21 September 2020, 14:44 WIB
  • Oleh: Ika
  • 9121
   Hutan Bakau Segara Anakan Rusak Rugikan Nelayan

Guru Besar Bidang Ilmu Ekologi Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc., mengungkapkan ekosistem hutan bakau di tanah air banyak yang berada dalam keadaan rusak. Padahal, kehadiran ekosistem hutan bakau yang sehat akan mendukung perikanan pantai dan lepas pantai sebagai sumber devisa negara. Salah satunya terjadi di hutan bakau Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Tjut menyebutkan kerusakan ekosistem hutan bakau Segara Anakan merugikan kehidupan nelayan serta warga yang tinggal di sekitar pantai. Krisis ekologi di kawasan tersebut terjadi akibat faktor alam dan manusia.  

 “Sedimentasi dan reklamasi hutan bakau skala besar menyisakan luka ekosistem hutan baku Segara Anakan,”ungkapnya saat membaca Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam kesempatan terbatas di Balai Senat UGM, Senin (21/9).

Dia menyampaikan pendangkalan parah di Laguna Segara Anakan terjadi sejak tahun 1980. Sekitar 4,5 jut ton sedimen setiap tahunnya dibawa oleh Sungai Citanduy sehingga laguna semakin dangkal dan menyempit.

Tak hanya mengadapai persoalan sedimentasi yang tinggi, hutan bakau Segara Anakan juga berhadapan dengan kerusakan akibat alih fungsi lahan. Kawasan hutan bakau direklamasi dalam skala besar menjadi tambak udang yang pada akhirnya tambak tersebut gagal.

“Ekosistem hutan bakau Segara Anakan saat ini hanya dikoloni oleh semak dan liana semak bakau. Hanya tersisa tujuh batang per hektare dan hadir sebagai pula-pulau habitat di lautan semak dan liana semak,” paparnya menyampaikan penelitian yang dilakukannya pada tahun 2017 lalu.

Kondisi tersebut mengakibatkan kontribusi daun pohon bakau sebagai nutrient utama di perairan hutan bakau memburuk. Keadaan ini direspons oleh komunitas fitoplankton noxious dan berujung dengan semakin menipisnya komunitas zooplankton.

“Akibatnya, panen ikan nelayan menurun. Perubahan iklim turut memperburuk keadaan dimana pada musim hujan perairan payau dalam kondisi hypohaline dan di musim kemarau menjadi hyperhaline,”urainya.

Penulis: Ika
Foto: Vino

Berita Terkait

  • Populasi Kerang Bakau di Segara Anakan Terancam Punah

    Saturday,07 November 2015 - 13:26
  • Cegah Abrasi, Mahasiswa UGM Tanam 4 Ribu Bibit Mangrove

    Monday,16 March 2015 - 15:11
  • Hutan Bakau Memperpanjang Masa Pakai Pemecah Gelombang

    Tuesday,24 January 2017 - 11:56
  • Menhut: Optimis, Indonesia Bebas Emisi Karbon ?pada 2020

    Monday,07 December 2009 - 16:28
  • Perlu Dibangun Persepsi dan Dialog Pengelolaan Hutan di Masa Depan

    Monday,12 June 2006 - 14:29

Rilis Berita

  • Berharap Pemilu Aman Tanpa Residu Polarisasi dan Konflik Sosial 31 May 2023
    Keinginan presiden memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan
    Agung
  • UGM Jalin Kerja Sama Pengembangan Riset dengan Africasia Investment and Resources 31 May 2023
    Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama, Ignatius
    Gloria
  • Lustrum ke-12, Menuju Geografi Inovatif di Era Society 5.0 30 May 2023
    Tahun 2023, Fakultas Geografi UGM berusia 60 tahun. Sebuah waktu yang singkat untuk ukuran umur b
    Agung
  • Nano Kitosan Potensial Untuk Perawatan Gigi 30 May 2023
    Penyakit pulpa dan periapikal gigi masih menjadi persoalan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. D
    Ika
  • Kajian Strategis Power Wheeling Pada Seminar Nasional BEM KM Universitas Gadjah Mada 30 May 2023
    BEM KM Universitas Gadjah Mada mengadakan kegiatan seminar nasional dengan topik power wheeling y
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual