UGM menerima sebanyak 492 mahasiswa dari 29 perguruan tinggi Indonesia melalui program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi (Permata-Sakti) 2020. Mereka akan melakukan kegiatan perkuliahan di UGM secara daring selama satu semester.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., Ph.D., ASEAN., Eng., menyampaikan bahwa animo mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah Permata di UGM cukup tinggi. Lebih dari 600 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang mendaftar untuk mengikuti program Permata di UGM. Selanjutnya, dari proses seleksi terdapat 492 mahasiswa yang terpilih. Jumlah tersebut jauh melebihi rencana kuota yang disediakan oleh Kemdikbud yang awalnya hanya 280 mahasiswa.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para rektor yang telah mengirimkan mahasiswanya ke UGM. Semoga tahun-tahun mendatang semakin banyak jumlah mahasiswa dan universitas yang mengikuti program Permata di UGM,” tuturnya dalam acara penyambutan dan orientasi mahasiswa program Permata Sakti 2020 secara daring, Kamis (1/1).
Panut mengatakan dalam program Permata yang pertama kalinya diikuti oleh UGM ini, pihaknya mengirimkan 19 mahasiswa ke 23 perguruan tinggi mitra. Tak lupa dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada para rektor perguruan tinggi mitra yang berkenan menerima mahasiswanya mengikuti program Permata Sakti.
Pada program Permata Sakti ini UGM menawarkan tujuh mata kuliah yang tersebar di tujuh fakultas. Adapun mata kuliah yang ditawarkan yang dapat diambil oleh mahasiswa secara lintas disiplin, bersifat universal, kekinian, dan membuka wawasan kerja, serta mencerminkan nilai-nilai UGM yang nasionalis dan keberagaman Indonesia.
Ketujuh mata kuliah tersebut adalah Ilmu Lingkungan (Fakultas Biologi), Kewirausahaan (FEB), Multikulturalisme (FIB), Kecerdasan Digital (FISIPOL), Sistem Informasi Geografi (Fakultas Geografi), Pengakuan Hukum Masyarakat Adat (FH), serta Apiculture (Fakultas Peternakan).
Sementara Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN., Eng., dalam sambutannya mengatakan tujuan program Permata Sakti yaitu melahirkan SDM unggul yang cinta kebhinekaan dan mewujudkan Indonesia maju. Program ini merupakan bagian dari kebijakan Kampus Merdeka bagi seluruh perguruan tinggi di tanah air.
Melalui porgram ini, lanjutnya, diharapkan dapat meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas, solidaritas, dan perekat kebangsaan antar mahasiswa Indonesia. Selain itu, mempersiapkan pemimpin bangsa yang berkarakter nasional. Lewat program ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk merasakan dan memanfaatkan fasilitas pendidikan dan susana akademik di universitas lain.
Nizam menyampaikan program Permata Sakti yang diadakan sejak tahun 2014 lalu ini juga ditujukan untuk memperkecil disparitas antara perguruan tinggi se-Indonesia. Tak hanya itu, program ini sebagai bagian dari upaya mendukung implementasi kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
“Tantangan program Permata Sakti tahun ini dilaksanakan di tengah pandemi sehingga dilaksanakan secara daring. Semoga pandemi segera mereda sehingga bisa dilaksanakan secara langsung,”harapnya.
Dalam acara tersebut para mahasiswa juga menyimak paparan Prof. Dr. dr Sutaryo, Sp. A(K) tentang sejarah berdirinya UGM, filosofi serta jati diri UGM.
Penulis: Ika