Mencari kerja merupakan hal yang tak mudah, terlebih di tengah situasi perekonomian tanah air yang tidak menentu akibat pandemi Covid-19. Kondisi tersebut menjadi tantangan baru bagi para pencari kerja untuk meraih peluang kerja di saat pandemi.
Direktur PT. Yoda Karya, perusahaan BUMN yang bergerak di dalam jasa konsultan teknik dan manajemen, Ir. Delta Hatmantari S., membagikan sejumlah tips bagi para pencari kerja terkait cara meraih peluang kerja di tengah pandemi corona. Salah satunya dengan memahami kondisi industri apakah terdampak pandemi dan bagaimana upaya yang dilakukan untuk bertahan dari kondisi yang tak menentu.
Berikutnya dengan mempercantik daftar riwayat hidup (CV). Dimulai dengan membuat portofolio yang mudah dipahami, menonjolkan pengalaman yang relevan dengan posisi yang akan dilamar, menonjolkan keterampilan yang dimiliki terutama yang jarang dimiliki orang lain, serta membuat desain CV yang menarik.
Untuk meraih peluang kerja di masa pandemi juga dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan baik secara otodidak maupun yang diperoleh melalui kuliah online, pelatihan industri, serta kursus. Lalu, membangun jaringan seluas-luasnya.
“Selain itu jadilah pencari kerja yang selektif, bukan pilih-pilih,” terangnya Kamis (22/10) dalam webinar Meraih Peluang Kerja di Tengah Pandemi yang digelar UGM dan KAGAMA. Pada webinar tersebut mengundang sejumlah alumni UGM untuk berbagi pengalaman dalam dunia kerja.
Delta mengatakan peluang dan jabatan akan muncul seiring pengalaman dan prestasi. Negosiasi gaji pun akan lebih mudah saat pengalaman kerja melimpah.
Sementara pelaku usaha bidang kuliner, Aliuyanto, S.E., menceritakan pengalamannya ketika menjalankan bisnis. Dia menyebutkan untuk memulai bidang usaha dibutuhkan sejumlah modal utama. Modal pertama adalah dana yang disesuaikan dengan jenis dan ukuran usaha yang diterjuni.
“Lalu, modal utama lainnya adalah skill. Sebaiknya terjun di bidang yang kita pelajari atau kuasai agar mudah dalam menjalankan usaha nantinya,” tuturnya.
Modal berikutnya adalah kemampuan manajerial. Kemampuan manajemen ini penting dimiliki untuk mengelola keuangan, produk, pemasaran maupun operasional usaha.
“Modal yang tak kalah penting adalah pengalaman sebelum membuka usaha serta kemampuan negosiasi,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu turut menghadirkan Sekjen Kemenaker, Anwar Sanusi, Ph.D. Dia menyampaikan potret ketenagakerjaan Indonesia. Menyitir data BPS tahun 2020 diketahui jumlah angkatan kerja pada Februari 2020 sebanyak 137,91 juta orang dengan tingkat partisipasi kerja 69,17 persen. Sementara jumlah pengangguran terbuka sebanyak 6,88 juta orang dengan tingkat pengangguran terbuka 4,99 persen.
“Dari sisi tingkat pendidikan, semakin tinggi pendidikan potensi menganggur semakin besar,” terangnya.
Dia menyebutkan jika angkatan kerja Indonesia saat ini masih didominasi orang-orang dengan latar belakang pendidikan yang belum terlalu tinggi seperti lulusan SD dan SMP. Sedangkan lulusan SMA/SMK, D3, maupun sarjana belum secara efektif terserap di dunia kerja.
“Ini menjadi tantangan besar sehingga bagaimana untuk mendorong mereka miliki keahlian tambahan, misalnya keahlian di bidang animasi, komputer, TI, Bahasa, dan lainnya”jelasnya.
Penulis: Ika
Foto: Shutterstock.com