Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU ASEAN Eng., dikukuhkan sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) periode 2021-2022. Ia akan melanjutkan tongkat kepemimpinan Prof. Dr. Arif Satria S.P., M.Si., (Rektor IPB) yang merupakan ketua FRI 2020-2021.
Pengukuhan dilaksanakan dalam Konferensi FRI 2021, Konvensi Kampus XXVII dan Temu Tahunan XXIII yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (27/7) dengan UGM sebagai tuan rumah. Dalam kesempatan itu, turut disampaikan pula Ketua FRI terpilih (elected) periode 2022-2023 yakni Rektor Universitas Airlangga, Prof.Dr. Mohammad Nasih, S.E., MT.Ak.
Dalam pidatonya, Panut menyampaikan harapan perguruan tinggi dapat menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian. Akademisi harus progresif dan berada di jajaran depan agar dapat memberikan jalan keluar bagi permasalahan bangsa.
“Melalui FRI ini mari bersama-sama kita bergerak secara kolaboratif agar potensi yang ada di masing-masing institusi kita bisa bersinergi sehingga dampaknya untuk kemajuan bangsa menjadi jauh lebih besar,” tuturnya.
Ia mengatakan bahwa pendidikan tinggi saat ini tengah menghadapi tantangan yang luar biasa. Pandemi Covid-19 mengakibatkan krisis di sektor kesehatan dan ekonomi. Namun, di satu sisi wabah Covid-19 kian mempercepat disrupsi, masyarakat kini merasakan akselerasi adopsi teknologi digital.
Karenanya ia berharap lewat FRI bisa menjadi pelopor agar perguruan tinggi selalu inovatif untuk melihat sisi terang dari setiap persoalan yang dihadapi bangsa. Selain itu, FRI juga mengajak perguruan tinggi Indonesia untuk berpikir terbuka terhadap kompetisi serta menjadi adaptif tanpa mengesampingkan nilai dan karakter dasar yang menjadi ciri khas pendidikan tinggi Indonesia.
“Kami mohon dukungan dan doa agar kita bisa menjadikan FRI ini sebagai sebuah rumah bersama yang senantiasa membuat kita progresif dalam menghadapi persoalan dan kolaboratif dalam memberikan solusi. Sementara di tengah disrupsi dan perubahan yang terjadi secara cepat, semoga kita dapat menyikapinya dengan inovatif sehingga pendidikan tinggi Indonesia menjadi institusi yang adaptif dan tetap relevan,” urainya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berkesempatan membuka Konferensi Forum Rektor Indonesia 2021. Ia menekankan perguruan tinggi harus progresif membangun cara kerja baru untuk menyiapkan masa depan mahasiswa dan bangsa Indonsia yang lebih maju.
Dalam konferensi kali ini mengangkat tema MBKM dan Kolaborasi Strategi Dalam Rangka Mewujudkan Pendidikan Tinggi Yang Inovatif, Produktif, Adaptif, dan Kompetitif di Dunia Global. Turut hadir sebagai pembicara Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., yang membahas Strategi Implemntasi MKBM, Riset dan Inovasi Dalam Mewujudkan Pendidikan Tinggi Yang Inovatif, Produktif, Adaptif, dan Kompetitif di Dunai Global. Lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara RI, Erick Thohir, B.A., M.B.A., yang menyampaikan pemaparan terkait Kolaborasi Industri dan Perguruan Tinggi Dalam Mengakselerasi Penelitian, Pengembangan dan Inovasi dalam Rangka Mewujudkan Kedaulatan Teknologi. Berikutnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahdalia, S.E., memamparkan tentang Knowledge Based Investement: Mendorong Literasi Investasi dn Keterlibatan Dunia Pendidikan Dalam Mendorong Investasi Berkualitas Yang Bermuara Pada Kesejahteraan. Selanjutnya, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional RI, Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., menyampaikan Strategi Nasional Dalam Bidang Riset dan Inovasi Dalam Rangka Mewujudkan Daya Saing Bangsa dan Kesejahteraan Masyarakat.
Penulis: Ika
Foto: Firsto