Assyifa Nur’aini, mahasiswa Prodi Gizi Kesehatan, FKKMK UGM, berhasil meraih juara 1 Lomba Poster Publik dalam National Nutrition Contest 2021 yang diadakan oleh Hima Gizi Universitas Negeri Semarang.
National Nutrition Contest diikuti oleh berbagai universitas dan politeknik kesehatan seluruh Indonesia. Lomba ini diawali dengan tahap pendaftaran pada 18 Agustus, pengumpulan karya pada 20 Agustus, pengumuman finalis pada 10 September, pengumpulan video presentasi pada 19 September hingga tanya jawab juri dan pengumuman pada 26 September 2021.
Syifa menjelaskan poster publiknya berjudul “Atasi Anemia Bareng Bangjo (Daging abang dan sayur ijo)” dengan bimbingan Dr. Mirza HST P, S.GZ., RD., M.P.H (Ahli Gizi UGM).
Poster tersebut menurut Syifa mempromosikan daging merah dan sayur hijau untuk mengatasi defisiensi zat besi dan prevalensi anemia pada remaja putri. Daging merah sebagai sumber zat besi dengan hemoglobin dan sayur hijau sebagai alternatif sumber zat besi non heme yang lebih bisa dikonsumsi oleh semua kalangan (karena beberapa orang tidak bisa atau membatasi mengonsumsi daging merah).
Ia menambahkan posternya juga mempromosikan tren kuliner sei sapi khas Kupang sebagai pangan lokal yang representatif mengandung BANGJO, rendah lemak, dan kaya zat besi.
Juri dalam kompetisi ini menurut Syifa tidak hanya berlatar belakang gizi tetapi juga komunikasi dan desain sehingga pertanyaannya sangat detail seputar teknis desain dan orisinalitasnya sangat ketat.
“Kompetisi ini menurut saya lebih fair dibandingan kebanyakan lomba saat online yang menentukan kejuaraan berdasarkan like. Kalau lomba ini murni berdasarkan penilaian juri, orisinalitas, teknik desain, dan brief visual seperti alasan pemilihan warna dan elemen desain juga menjadi concern juri. Panitia juga helpful serta biaya pendaftaran yang cukup terjangkau untuk perlombaan skala nasional. Exposure dan hadiah yang diberikan juga menjanjikan,” ujar Syifa, Sabtu (2/10).
Syifa berharap semoga kedepan akan semakin banyak perlombaan yang melatih skill non-akademik bagi mahasiswa kesehatan.
“Misalnya skill memasak atau skill editing seperti lomba poster dan cipta resep untuk menambah kompetensi dan semangat belajar mahasiswa. Selain itu, juga semoga kedepannya lomba-lomba menjadi lebih fair dengan mengutamakan penilaian juri daripada jumlah like sehingga lebih menghargai hasil karya peserta,” ucap Syifa.
Penulis: Desy