Dewi Sintia Reka, mahasiswa Program Studi Teknik Geologi (2017), Fakultas Teknik UGM meraih Best Presenter dan Best Poster Primary Data dalam International Undergraduate Geological Mapping Symposium yang diselenggarakan oleh Universiti Malaysia Kelantan pada 22 – 23 Oktober 2021.
Kompetisi ini dimulai dari tahap submisi abstrak, submisi full poster, dan presentasi satu persatu (final). Terdapat tiga kategori juara dalam kompetisi ini, yaitu best presenter, best poster primary data, dan best poster secondary data. Peserta tahap final terdiri dari 63 mahasiswa dari Malaysia, India, dan Indonesia. Di bawah bimbingan Ir. Jarot Setyowiyoto, M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng, Dewi mengajukan karya berupa poster ilmiah berisi hasil pemetaan dan analisis laboratorium.
Dewi memaparkan bahwa komponen posternya terdiri dari pendahuluan, peta geologi, peta geomorfologi, peta pola penyaluran, sayatan geologi, sayatan geomorfologi, unsur geomorfologi, stratigrafi, hasil analisis paleontologi, hasil analisis petrografi, analisis struktur patahan/lipatan/kekar, sejarah geologi, peta 3 dimensi, diskusi, kesimpulan, dan referensi.
Karya hasil pemetaan atau penelitian Dewi dianggap sangat lengkap dan detail menurut dewan juri (Dr. Mohammad Muqtada Ali Khan (Universiti Malaysia Kelantan) dan Dr. Hardianshah Bin Saleh (Universiti Malaysia Sabah). Karya poster yang ditampilkan Dewi memiliki unsur geologi yang sangat lengkap dan disampaikan dengan baik dalam poster yaitu didominasi oleh gambar 2D dan 3D (tidak banyak teks).
“Analisis laboratorium yang dilakukan juga bagus (analisis petrografi dan paleontologi), karena tim lain secara umum tidak menggunakan analisis tersebut. Salah satu akhir sesi dalam rangkaian International Undergraduate Geological Mapping Symposium berisi sharing mahasiswa selama melakukan pemetaan saat itu. Saya terpilih sebagai representatif untuk menyampaikan hal tersebut selama kurang lebih 30 menit,” papar Dewi.
Dewi menyampaikan ia mengikuti lomba dari Ontario, Canada karena mengikuti program pertukaran mahasiswa.
“Hal tersebut cukup membuat saya sulit melakukan presentasi karena waktu presentasi berbeda 13 jam dengan waktu Malaysia. Selain itu, pada tahap awal saya cukup takut melakukan presentasi karena jumlah peserta lomba terbilang banyak, namun tetap berupaya sebaik mungkin. Saya berharap pada acara International Undergraduate Geological Mapping Symposium tahun depan dapat dilaksanakan secara luring di Malaysia dan diikuti oleh lebih banyak mahasiswa dari berbagai negara lainnya,” tuturnya.
Penulis: Desy