Pada hari Selasa (25/01), UGM menyelenggarakan pertemuan perkenalan secara virtual dengan King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM), Arab Saudi. Pertemuan ini dimaksudkan untuk menjajaki peluang kemitraan antara kedua institusi ini, terima kasih kepada KBRI Riyadh yang telah aktif menjembatani komunikasi awal.
Pertemuan ini dibuka oleh KBRI Riyadh dengan sambutan dari Y.M. Dr. Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi.
“Mengembangkan kerja sama di bidang sains dan teknologi, ekonomi, dan ilmu sosial merupakan salah satu bidang prioritas dari kebijakan diplomatik saya di KBRI Riyadh. Terdapat tiga bidang kerja sama yang memungkinkan: pengajaran dan pendidikan, penelitian dan publikasi, dan pengembangan komunitas,” kata Duta Besar Abdul Aziz Ahmad.
“UGM terbuka untuk kerja sama dalam bentuk apapun. … Arab Saudi selalu menjadi negara penting bagi Indonesia, oleh karena itu, kami selalu membuka universitas kami untuk segala kemungkinan kerja sama dengan institusi pendidikan tinggi dari negara tersebut,” ujar Rektor UGM Profesor Panut Mulyono dalam sambutannya.
Dr. Sadiq Sait Mohammed, Direktur Kerja Sama Industri KFUPM merespon bahwa mereka juga terbuka untuk segala bentuk kerja sama, terutama di bidang yang menjadi keahlian mereka, yakni teknologi, teknik, sains, dan arsitektur. Dr. Mohammet juga menyampaikan kesediaannya untuk memfasilitasi forum “matchmaking” dengan fakultas-fakultas yang relevan guna mendiskusikan lebih lanjut kemungkinan penelitian bersama.
Baik UGM dan KFUPM juga sepakat untuk memulai kerja sama dengan kegiatan yang sederhana dan mudah dilakukan di tengah situasi saat ini, misalnya program pendek bersama secara virtual, dimana kedua institusi dapat berkontribusi dengan mengirimkan mahasiswa dan profesor untuk berpartisipasi. (Maylany/OIA)