Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali berduka. Salah satu putra terbaiknya Prof. Sukandarrumidi, MSc.Ph.D berpulang dalam usia 79 tahun pada hari Senin (31/1) pada pukul 16.24 di RS Panti Rapih Yogyakarta. Setelah disemayamkan serta mendapatkan penghormatan terakhir dari keluarga besar UGM almarhum dimakamkan di Makam Keluarga UGM Sawitsari, Sleman, Yogyakarta pada Selasa (1/2).
“Pada hari ini guru kami, sahabat kami, pemimpin kami, dan salah satu putra terbaik Universitas Gadjah Mada dan Bangsa Indonesia dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Esa. Atas nama keluarga besar Universitas Gadjah Mada kami mengucapkan bela sungkawa dan rasa duka yang mendalam kepada keluarga besar,” ujar Rektor UGM, Prof.Ir.Panut Mulyono, M.Eng., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. dalam Upacara Pelepasan dan Penghormatan Terakhir, di Balairung UGM.
Panut mengungkapkan Prof. Sukandarrumidi, MSc., Ph.D merupakan Guru Besar Fakultas Teknik, Departemen Teknik Geologi UGM. Sepanjang karier, almarhum memiliki komitmen yang besar bagi UGM dan bangsa Indonesia. Kecintaan almarhum terhadap ilmu pengetahuan terutama Teknik Geologi mampu membuka banyak penemuan baru yang sangat bermanfaat bagi masyarakat luas
“Profesor adalah salah satu putra terbaik dalam bidang teknik geologi di Indonesia. Pidato pengukuhan beliau pada tahun 1995 yang berjudul Paleontologi, Rekayasa dan Kegunaannya untuk Manusia menjadi rujukan baru pada kala itu,” jelas Panut.
Dalam pidato tersebut, almarhum menitipkan pesan bagi para geolog yaitu terdapat 2 pilihan bagi seorang ahli geologi. Pertama mendalami ilmu secara murni dan mengabaikan disiplin ilmu yang lain dengan konsekuensi akan tersisih. Kedua mengembangkan ilmu tersebut dengan menguasai dasar yang kuat, mengaitkan dan menghormati disiplin ilmu yang lain dengan konsekuensi harus mampu memajukan ilmu dan teknologi.
“Ada tiga hal yang saya catat dari interaksi saya dengan almarhum yaitu yang pertama kegigihan beliau, kedua yaitu selalu memberikan motivasi dan dorongan kepada para dosen terkait , dan yang ketiga adalah selalu memberikan motivasi dan dorongan ketika ada persoalan dan hukum terutama ketika memperjuangkan hak-hak dalam permasalahan tanah,” ungkap Panut.
Penulis: Khansa