Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, UGM melaksanakan Pembacaan Puisi Kemerdekaan di Balairung Universitas Gadjah Mada dan disiarkan langsung melalui Kanal Youtube pada Selasa (15/8). Pembacaan puisi yang diikuti oleh sivitas akademika UGM ini merupakan salah satu agenda resmi UGM yang diadakan setiap tahun.
Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., Rektor UGM, menyampaikan banyak ekspresi yang bisa dituangkan dalam merayakan kemerdekaan Republik Indonesia, salah satunya dengan berkarya sastra khususnya puisi.
“Ini merupakan ekspresi pribadi bebas dan kreatif. Karya sastra juga memberikan andil bagi kita semua untuk mengekspresikan, melukiskan keindahan bahkan perasaan emosional yang tentunya merupakan penghiburan bagi kita semua. Ini juga sejalan dengan kampus UGM sebagai kampus pusat kebudayaan,” ujar Ova.
Melalui forum ini, Ova berharap agar kita semua bisa diajak kembali untuk memaknai kemerdekaan dalam ungkapan baik-baik karya agung anak bangsa.
“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pembaca puisi yang telah berpartisipasi,” tutur Ova.
Pembacaan puisi dibagi mejadi empat sesi. Sesi pertama diawali dengan pembacaan puisi oleh Ova Emilia yang berjudul “Dengan Puisi, Aku” karya Taufiq Ismail.
Selanjutnya menampilkan 26 pembacaan puisi sebagai berikut:
- Doa Serdadu Sebelum Berperang oleh Arie Sujito
- Dongeng Merdeka oleh Acep Yonny
- Aku Ingin Lebih Banyak Badut oleh Afnan Malay
- Ijinkan Aku oleh Arif Nurcahyo
- Kepongpong dan Ulat oleh Budi Setiadi Daryono
- MERAH PUTIHKU oleh Darwito
- TANAH AIR MATA oleh Elin Ayu Wulandari
- Surat dari Ibu oleh Gandes Retno Rahayu
- Menatap Merah Putih oleh Heru Marwata
- Aku Melihat Indonesia oleh Itadz Tadkiroatun Musfiroh
- Aku oleh Nadia Puti Dianesti
- Pejuang Merah Putih oleh Novi Indrastuti
- Rumah yang kita tinggali oleh Ons Untoro
- Sajak Sebatang Lisong Panca oleh Lintang Dyah Paramitha
- Pahlawan Tak Dikena l oleh Panut Mulyono
- Rengkuhan Merah Putih oleh Sri Penny Alifiya Habiba
- Museum Perjuangan oleh R. Toto Sugiharto
- Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini oleh Retno Widowati
- Lagu Seorang Gerilya oleh Savitri Damayanti
- Kisah Bendera oleh Sri Suryawidati Idham Samawi
- Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia oleh Sudibyo
- Gerilya oleh Murtiningsih
- Hikayat Merdeka oleh Umi Kulsum
- Sajak Seorang Tua tentang Bandung Lautan Api oleh Wahjudi Djaja
- Hari Kemerdekaan oleh Wulan Tri Astuti
- Merdeka oleh R.Ay. oleh Yayi Suryo Prabandari
Acara tersebut ditutup dengan renungan dan doa yang dipimpin oleh Achmad Munjid, Ph.D. Selengkapnya dapat kita saksikan disini.
Penulis: Desy