Dalam rangka mengembangkan, mengadaptasi, dan menerapkan program master tingkat lanjut dan modern kurikulum keselamatan lalu lintas jalan sesuai dengan standar Keselamatan Lalu Lintas Uni Eropa, Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Asia Safe dan Erasmus+ Programme of the European Union menyelenggarakan Lokakarya Konsorsium Erasmus+ Asiasafe. Lokakarya Konsorsium Erasmus+ Asiasafe Kelima bertema Proyek Modernisasi, Pengembangan, dan Peningkatan Kapasitas Kurikulum Induk Keselamatan Lalu Lintas di Universitas-universitas Asia berlangsung di Gedung SGLC Fakultas Teknik UGM, Senin (29/8).
Lokakarya yang digelar diharapkan dapat membagikan praktik terbaik Uni Eropa dan pengalaman inovatif untuk mendukung pengembangan cara-cara baru atau yang sudah ada, kapasitas dan membangun pengetahuan baru soal keselamatan berlalu lintas di berbagai universitas mitra. Nantinya, kurikulum yang dikembangkan dalam lokakarya ini diharapkan berbasis pada kebutuhan analisis pasar.
Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D, Dekan Sekolah Pascasarjana UGM, mengungkapkan Erasmus+ Asiasafe merupakan kegiatan kolaborasi internasional dari universitas-universitas Asia (Asiasafe). Proyek Asiasafe ini merupakan proyek kolaborasi antara universitas Uni Eropa yaitu Swedia – LiU, Italia – UNITOV, dan Portugal – U-PORTO dan universitas ASIA Indonesia UGM dan UMY, Malaysia – UM dan MUST, dan Vietnam – NTTU dan UTC.
Untuk program yang ada di UGM maka pengembangan kurikulum berada di Program Magister Sistem dan Teknik Transportasi (MSTT), Departemen Tenik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik UGM. Selain mengkaji kurikulum internasional, terdapat banyak kegiatan bersama yang dilakukan diantaranya pengembangan mata kuliah dan materi kuliah secara internasional.
“Untuk dosen-dosen ada visiting professor dari satu negara ke negara yang lain, ada juga program summer school, dan mobility programme untuk dosen dan mahasiswa yang nantinya bisa saling belajar di negara lain,” katanya.
Siti Malkhamah mengungkapkan persoalan Traffic Safety adalah persoalan yang sangat penting dalam penyelenggaraan transportasi. Karena tujuan utama transportasi adalah keselamatan, selain pertimbangan efisien dalam arti lancar, murah dan terjangkau.
“Di Indonesia ini kan masalah keselamatan masih banyak pekerjaan rumah. Untuk menangani berbagai permasalahan itu perlu pengembangan SDM,” ungkapnya.
Permasalahan transportasi ini hampir dihadapi semua negara. Negara-negara di Eropa selama ini dinilai paling baik dalam soal traffic safety sehingga menjadi yang ideal jika Indonesia bisa belajar mengikuti standar yang ada di sana.
Menurutnya, di Eropa tingkat kecelakaan sangat rendah. Pemerintah dan banyak pihak termasuk masyarakat sudah memiliki kesadaran dan keselamatan yang sangat tinggi.
“Hal-hal semacam itu perlu kita tingkatkan termasuk bagaimana berlalu lintas dengan baik. Bagaimana masyarakat kita bisa memahami tata cara berlalu lintas sekaligus mempraktikannya. Demikian pula dapat belajar dalam menangani kecelakaan dan pencegahan kecelakaan,” jelasnya.
Dr. Ghazwan Al-Haji selaku Project Coordinator menambahkan pertemuan lokakarya konsorsium kelima dihadiri para mitra. Ia mengatakan penyelenggaraan lokakarya dilakukan di setiap bagian di universitas secara bergantian dan kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan program magister baru di bidang keselamatan lalu lintas di universitas-universitas mitra di Asia.
Ghazwan menyatakan soal keselamatan lalu lintas sudah sangat mengkhawatirkan. Sejumlah besar kecelakaan lalu lintas terjadi di negara-negara mitra dan di sebagian negara-negara Uni Eropa.
Oleh karena itu, katanya, program ini juga bertujuan untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, keahlian, dan mata kuliah penelitian di bidang keselamatan lalu lintas. Bahasan dalam kegiatan ini sangat penting untuk mitra demi mengurangi jumlah kecelakaan.
“Ada begitu banyak kecelakaan di Indonesia, Vietnam, Malaysia, yang melibatkan sepeda motor yang rata-rata pengendaranya masih muda. Dengan dikembangkannya program magister baru ini, nantinya diharapkan akan melahirkan para insinyur yang cukup terampil ke depan dalam menerapkan ilmu dan keterampilan yang dimiliki guna mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di masyarakat,” terangnya.
Penulis : Agung Nugroho