Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada tengah melakukan riset tentang inverter statik yang diperlukan sebagai catu daya kereta atau tram, baik konvensional, listrik, maupun hibrida. Pasalnya, kebutuhan inverter statik di dalam negeri masih impor dari luar. “Kita ingin nantinya lewat riset pengembangan inverter statik dapat mewujudkan kemandirian sektor perkeretaapian Indonesia untuk memenuhi kebutuhan Inka dan KAI,” kata Ir. Eka Firmansyah, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM.,selaku ketua tim peneliti, Senin (6/2).
Pada penghujung tahun pertama pelaksanaan riset, kata Eka, tim riset yang melakukan kajian inverter statik untuk sistem propulsi tram hibrida telah berhasil menyelesaikan sebuah inverter statik 3-fase yang didesain mampu menangani daya hingga 50 kVA. “Produk tersebut kita desain agar dapat difabrikasi secara mandiri dengan komponen yang semudah mungkin ditemukan di Indonesia, seperti isolated power supply, controller, dan pemicu gerbang,”katanya.
Selanjutnya, memasuki tahun kedua pelaksanaan riset pada 2023 ini, pengujian lebih jauh untuk beban tinggi masih akan terus dilakukan. Kali ini, fokus dari tim riset lebih kepada penyempurnaan tata letak, pengujian desain busbar baru, pencarian rantai pasok lokal sebanyak mungkin dan mengujinya dalam sebuah produk inverter.
Selain Eka Firmansyah selaku ketua tim, anggota tim riset ini beranggotakan Ir. Sigit Basuki Wibowo, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., Dr.-Ing. Yohan Fajar Sidik, S.T., M.Eng., Irawan Yusa Harjanto, S.T., M.Sc., Aji Priatmoko, S.T., M.Eng., dan Yaenuri, A.Md.
Sigit Basuki Wibowo menuturkan realisasi dari inverter statik dengan fabrikasi secara lokal dan mandiri nantinya dapat menjadi wujud dari kedaulatan transportasi Indonesia. Penelitian ini menurutnya makin mendorong ke arah kemampuan kemampuan rekayasa dan produksi sistem traksi yang dapat diterapkan di sektor kereta api dan bus listrik. “Teknologi ini kurang lebih sama dapat diterapkan pada sektor energi terbarukan sehingga penelitian produk ini berpotensi penting bagi kemajuan kemandirian bangsa secara luas,”jelasnya.
Penulis: Gusti Grehenson