• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Kabar Fakultas
  • Membedah Polemik ChatGPT

Membedah Polemik ChatGPT

  • 14 Februari 2023, 13:50 WIB
  • Oleh: Satria
  • 4129
Membedah Polemik ChatGPT

Perkembangan teknologi AI kembali menimbulkan kontroversi baru di dunia pendidikan. Kemunculan website berbasis AI bernama ChatGPT memungkinkan penggunanya mengakses berbagai informasi dalam bentuk balon percakapan. Fenomena ini tentunya cukup meresahkan, karena berpotensi menjadi sarana kecurangan akademik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM sebagai unit bagian dari perguruan tinggi di Indonesia merespons isu ini melalui “Sarasehan Fisipol UGM Polemik Chat GPT: Bagaimana Perguruan Tinggi Harus Bersikap” pada Jumat (10/2).

“Fenomena ini tampaknya cukup mengagetkan kita, tapi sudah bisa diprediksi sebelumnya. Adanya perkembangan kecerdasan buatan ini bukanlah hal baru, bahkan sudah menjadi bagian dari hidup masyarakat modern. Sebagai fenomena dan konsekuensi teknologi digital, semestinya bisa kita antisipasi,” ucap Dekan Fisipol, Wawan Mas’udi, S.Ip., MPA, Ph.D. Ia menjelaskan kemunculan ChatGPT yang dapat digunakan secara umum ini perlu ditindaklanjuti dengan bijak, karena tidak menutup kemungkinan perkembangan teknologi akan terus muncul dengan berbagai dampaknya.

ChatGPT baru-baru ini viral karena kemampuannya dalam membuat susunan kalimat sekelas karya tulis dengan data yang valid. Cara penggunaannya pun cukup mudah, hanya dengan mengetik pertanyaan di kolom chat, AI akan langsung memberikan jawaban beserta keterangan sumbernya. Bahkan, ChatGPT diperkirakan bisa memiliki hak cipta sebagai “penulis” dalam beberapa karya tulis resmi di masa depan. “Perlu adanya inovasi mengenai copyright atau authorship supaya bisa menempatkan teknologi ini dengan baik,” tambah Wawan.

“Salah satu hal yang juga menjadi concern biasanya adalah AI ini akan menggantikan pekerjaan-pekerjaan manusia. Kita akan kehilangan pekerjaan dan akan ada robot dan sistem yang menggantikan,” tutur Treviliana Putri, peneliti CfDS yang turut menjadi pembicara dalam sarasehan. Kondisi ini mendesak manusia untuk meningkatkan kemampuannya setara, atau bahkan di atas teknologi hanya untuk mempertahankan eksistensinya. 

Agustina Kustulasari, S.Pd., M.A, Dosen Manajemen Kebijakan Publik UGM, menuturkan bahwa AI ChatGPT tetap memiliki pola dalam menyusun kalimatnya. “Ketika saya tanya apakah kamu bisa membuat esai?, ia tidak menjawabnya dengan memberikan esai, tapi memberikan overview dan argumen yang bisa menjadi dasar bagi esai. Begitupun dengan pertanyaan-pertanyaan lainnya, menurut saya jawaban yang dia berikan itu sangat umum yang kebanyakan orang akan berpikir seperti itu,” ungkap Agustina. 

Keberadaan AI memang ditujukan untuk mempermudah berbagai kegiatan manusia, maka tidak seharusnya AI diposisikan sebagai pengganti manusia. Sistem akan terus berkembang dan tetap memiliki batasan, sedangkan manusia bisa berkembang tanpa batasan dan akan terus mengembangkan teknologi.

Penulis: Tasya


Berita Terkait

  • Bedah Buku Hamparan Wacana dari Praktik Ideologi, Media hingga Kritik Postkolonial

    Thursday,15 November 2018 - 15:12
  • Linguis UGM Bicara Tentang Makna Anjay

    Tuesday,01 September 2020 - 15:14
  • Mengoptimalkan Peran Alumni UGM

    Tuesday,15 December 2015 - 10:12
  • Penceramah di Kampus Harus Kedepankan Nilai Pluralisme dan Kebangsaan

    Saturday,19 May 2018 - 11:24
  • POLEMIK RUU KESEJAHTERAAN GURU DAN DOSEN

    Tuesday,15 November 2005 - 15:54

Rilis Berita

  • UGM Resmi Lepas Varietas Padi Unggul Gamagora 7 30 March 2023
    Universitas Gadjah Mada resmi melepas varietas padi unggul inbrida G7 dengan nama Gamagora 7 ke p
    Gusti
  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung
  • Pengamat Sosial UGM: Validasi DTKS Perlu Dilakukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran 29 March 2023
    Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu di bulan ram
    Ika
  • UGM Bangun Kolaborasi Riset Internasional 29 March 2023
    Beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan Universitas Airlangga t
    Gusti
  • Pengamat UGM: Penting, Energi Murah dan Topang Ekonomi Berkelanjutan 29 March 2023
    Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Presiden Joko Wid
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual