Tiga mahasiswa UGM terpilih menjadi bagian dari Delegasi Indonesia dalam Young ASEAN Leaders Policy Initiative (YALPI) 2023. Ketiga mahasiswa tersebut adalah I Putu Gede Eka Praptika dari Fakultas Ilmu Budaya, Marhippu Immanuel Hutagaol dari Sekolah Vokasi, dan Wiweko Rahadian Abyapta dari Fakultas Hukum mengikuti Young ASEAN Leaders Policy Initiative selama 5 hari, 5 -10 Januari 2023 di Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand.
Marhippu Immanuel Hutagaol menyatakan rasa syukurnya bisa lolos dan mengikuti Young ASEAN Leaders Policy Initiative (YALPI) 2023. Event YALPI merupakan salah satu event yang diimpikan oleh banyak mahasiswa untuk bisa diikuti.
“Setelah melalui proses seleksi yang cukup ketat, kami bertiga terpilih menjadi bagian dari Delegasi Indonesia dalam forum ini,” ujar Marhippu, di Kampus UGM, Selasa (14/2).
YALPI tahun 2023 merupakan forum kepemimpinan yang mendorong para generasi muda ASEAN dalam memahami dan berkontribusi aktif dalam proses pembuatan kebijakan di nasional hingga regional.
Putu Gede menambahkan YALPI 2023 melibatkan 58 delegasi dari negara anggota ASEAN, Korea Selatan, hingga Hongkong. Melalui forum ini semua delegasi belajar dalam proses pembuatan rekomendasi kebijakan yang mendasarkan sudut pandang kritis pemuda.
“Melalui forum ini kami dapat belajar untuk menganalisis isu-isu kritis untuk menemukan berbagai resolusi ideal melalui proses pembuatan rekomendasi kebijakan. Terdapat dua hal yang menjadi fokus kami yakni mengenai digital inclusion dan food security baik dalam lingkup nasional maupun global,” papar Putu Gede.
Dalam pandangan Wiweko Rahadian Abyapta secara jangka panjang, YALPI 2023 menjadi wadah untuk menempa calon pemimpin-pemimpin ASEAN bahkan dunia. Menyiapkan para generasi muda dalam upaya menanggulangi berbagai permasalahan sosial-ekonomi di masyarakat.
“Dalam kesempatan ini kami juga memaparkan dan menyerahkan rekomendasi kebijakan yang berfokus pada penanganan isu digital inclusion dan food security kepada representasi ASEAN Secretariat melalui Manager of ASEAN Food Security Information System Secretariat,” terangnya.
Penulis : Agung Nugroho