• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Prestasi
  • Bikin Sensor Deteksi Banjir di Landasan Pacu Bandara, Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Korea

Bikin Sensor Deteksi Banjir di Landasan Pacu Bandara, Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Korea

  • 03 Maret 2014, 09:03 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 8630
Bikin Sensor Deteksi Banjir di Landasan Pacu Bandara, Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Korea
Bikin Sensor Deteksi Banjir di Landasan Pacu Bandara, Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Korea
Bikin Sensor Deteksi Banjir di Landasan Pacu Bandara, Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Korea
Bikin Sensor Deteksi Banjir di Landasan Pacu Bandara, Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Korea
Bikin Sensor Deteksi Banjir di Landasan Pacu Bandara, Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Korea
Bikin Sensor Deteksi Banjir di Landasan Pacu Bandara, Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Korea
Bikin Sensor Deteksi Banjir di Landasan Pacu Bandara, Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Korea
Bikin Sensor Deteksi Banjir di Landasan Pacu Bandara, Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Korea
Bikin Sensor Deteksi Banjir di Landasan Pacu Bandara, Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Korea
Bikin Sensor Deteksi Banjir di Landasan Pacu Bandara, Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Korea
Bikin Sensor Deteksi Banjir di Landasan Pacu Bandara, Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Korea
Bikin Sensor Deteksi Banjir di Landasan Pacu Bandara, Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Korea

YOGYAKARTA –  Mahasiswa Teknik Industri, Fakultas Teknik UGM, Andy Aulia Prahardika, raih penghargaan dalam ajang World Inventor Award Festival. Perhelatan ini merupakan ajang tahunan yang diadakan oleh Korea Invention News (KINEWS) di Seoul, Korea Selatan, belum lama ini. Ajang yang diikuti lebih dari 350 kalangan akademisi dan industri dari 30 negara ini memamerkan berbagai penemuan serta hasil riset. Para peserta diuji dan dinilai dengan mengacu pada beberapa hal terkait inovasi, kreatifitas, teknologi, daya saing, serta kontribusi riset terkait pada masyarakat.

Pada World Inventor Award Festival kali ini, Andy dinobatkan mendapat penghargaan World Inventor Order of Merit, Traffic and Transportation Order of Merit atas kegiatan riset, pameran, publikasi serta kontribusi karya penelitiannya kepada masyarakat yang dilakukannya selama ini. Karya penelitian Andy yang mendapat penghargaan tersebut adalah alat sensor banjir atau genangan air pada landasan pacu bandara dalam mendukung sistem keselamatan penerbagangan.

Andy menuturkan alat sensor deteksi banjir di landasan pacu pesawat terbang ini dilakukan selama 3 tahun dan  dilakukan di Bandar Udara Internasional Ahmad Yani di Semarang. Penelitiannya menghasilkan beberapa rekomendasi sistem early warning tentang keadaan landasan pacu bandara secara real time dan otomatis yang akan mendukung sistem keselamatan penerbangan maupun keselamatan otoritas bandara. “Sensor banjir ini akan bekerja ketika ada genangan air pada permukaan landasan pacu, bahkan sensor ini akan secara otomatis mengirimkan early warning bahwa permukaan landasan pacu telah tergenang oleh air pada ketinggian tertentu,” kata pria kelahiran Semarang 18 tahun lalu ini kepada wartawan, Senin (3/3).

Sensor buatan Andy ini akan mengirim sinyal yang dapat membahayakan pesawat yang akan mendarat kepada petugas Air Traffic Control (ATC). Setelah itu pihak ATC dapat secara langsung memberikan arahan kepada pihak pilot melalui media komunikasi mengenai keadaan landasan pacu. Dengan begitu, peringatan tersebut dapat mengurangi resiko kecelakaan pesawat yang diakibatkan adanya genangan air di permukaan landasan pacu. “Tapi dengan hanya memberikan early warning tidak dapat memecahkan masalah utama yaitu genangan air. Maka dari itu pada saat yang sama, sinyal dari sensor juga akan secara otomatis menyalakan water pump untuk mensterilkan permukaan landasan pacu dari genangan air,” katanya.

Dari karya penelitiannya itu, kata Andy, water pump dapat bekerja secara otomatis tanpa menunggu pihak ground staff untuk mengecek ataupun memasang pompa untuk mensterilkan landasan pacu dari genangan air. Sistem sensor ini akan fokus pada bagian landasan pacu tertentu, yaitu pada bagian touchdown zone karena pada bagian ini pesawat akan menyentuh landasan pacu pertama kali.

Sejak SMA Sudah Meneliti
Andy menceritakan penelitiannya sudah dilakukan sejak duduk di bangku siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Semarang. Penelitian tersebut terus ia kembangkan ketika sudah menjadi mahasiswa di Fakultas Teknik UGM. “Sebagai mahasiswa, saya harus perhatian terhadap masalah-masalah yang harus diselesaikan dengan metode rekayasa,” kata mahasiswa yang juga mengaku telah menghasilkan enam karya penelitian lain di bidang sosial dan teknologi.

Ketertarikannya dalam membuat sensor alat deteksi banjir di landasan pacu bancara di sebabkan karena dia menemukan berbagai permasalahan yang ditemukan di bandara saat tiba musim hujan. “Air di landasan pacu bisa menjadi hal yang berbahaya bagi lalu lintas pesawat di bandara terutama pada proses pendaratan,” katanya.

Pesawat yang mendarat pada landasan pacu yang terdapat genagan air bisa menyebabkan ban pesawat tergelincir sehingga terjadi menyebabkan kecelakaan. “Saya telah mengamati dan merancang sistem untuk landasan pacu itu sendiri sejak tahun 2010 lalu,” katanya.

Andy berharap  karya penelitiannya ini bisa mengatasai masalah di bandara dalam pembagian lalu lintas dan transportasi karena bisa memecahkan masalah di landasan pacu dan mengoptimalkan pergerakan lalu lintas di bandara. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Aveo Antarkan Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Seoul

    Wednesday,26 December 2018 - 12:11
  • Mahasiswa UGM Juara 1 Lomba Esai Soal Deteksi Bencana Banjir

    Tuesday,08 November 2022 - 11:15
  • Agus Maryono Raih Penghargaan Penulis Artikel Terbaik Nasional ke-PU-an 2009

    Monday,07 December 2009 - 16:14
  • Inovasi Alat Peringatan Dini Banjir dan Robot Pemantau Kebakaran Hutan

    Wednesday,15 June 2016 - 10:39
  • Raih Doktor Usai Kembangkan IMU Roket Kendali

    Tuesday,19 May 2015 - 14:21

Rilis Berita

  • Terancam Punah, Yayasan KEHATI, OIC, dan The Body Shop Gelar Roadshow Peduli Orangutan di UGM 26 March 2023
    Awal bulan Novermber 2017 lalu, peneliti menemukan spesies baru orangutan di Sumatera U
    Satria
  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual