YOGYAKARTA – Sebanyak 9.133 mahasiswa baru UGM membentuk formasi menyerupai Garuda Pancasila dalam ukuran besar di lapangan Grha Sabha Pramana. Memakai caping yang berwarna kuning, merah, dan putih, ribuan mahasiswa ini berusaha keras membentuk formasi agar mirip dengan simbol lambang negara tersebut. Apa yang dilakukan mahasiswa baru UGM ini sebagai salah satu bagian dari rangkaian kegiatan penutupuan Pelatihan Pembelajar Sukses Bagi Mahasiswa Baru (PPSMB), Minggu (24/8). Seperti diketahui, PPSMB UGM dilaksanakan selama satu minggu. Lewat kegiatan ini, mahasiswa baru diajak mengenal lebih dekat dengan lingkungan kampusnya sekaligus mempersiapkan mereka menjadi pembelajar yang sukses, unggul, cerdas, dan profesional di bidangnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D, mengatakan kegiatan membentuk formasi Lambang Negara Garuda Pancasila sebagai bentuk pembelajaran bagi mahasiswa untuk belajar bekerjasama. Lebih dari itu, tambahnya, pembentukan formasi tersebut tentu membutuhkan kesabaran dan ketekunan, sehingga dibutuhkan semangat persatuan dalam membentuk sebuah kesatuan formasi yang utuh. “Ada proses pembelajaran yang dipetik, bisa memberi inspirasi bagi kalian semua,” katanya.
PPSMB dilaksanakan rutin setiap tahun dalam rangka penyambutan mahasiswa baru. Kegiatan ini jauh dari orientasi kekerasan baik secara fisik maupun verbal. PPSMB sebagai salah satu cara untuk mendidik mahasiswa agar siap mengikuti proses menjadi calon pemimpin. “Inilah proses awal UGM mencetak calon pemimpin bangsa, nantinya bisa menjadi generasi yang berprestasi dan ikut aktif dalam pembangunan bangsa,” katanya.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Ali Ghufron Mukti, dalam pidato motivasinya mengatakan tahun depan RI memasuki Asean Economic Community, sehingga dibutuhkan kemampuan daya saing sumber daya manusia. “Peningkatan SDM ini bisa digodok lewat pendidikan formal dan non formal,” katanya.
Pemerintah menurutnya tengah bekerja keras dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia lewat pendidikan. UGM sebagai lembaga pendidikan tinggi memberikan kesempatan bagi mahasiwa untuk belajar dan berkarir menjadi calon pemimpin, “Untuk menjadi pemimpin disiapkan dari awal, tidak bisa instan. Anda harus punya motivasi yang kuat dan tanpa kenal lelah,” terangnya.
Dia mengharapkan pada seluruh mahasiswa agar memiliki perencanaan dalam 10 tahun mendatang terkait karir dan profesi yang mereka diinginkan kelak. Apabila sudah memiliki rencana maka harus diikuti dengan usaha kerja keras. “Yang penting kerja keras, hasil tidak penting, kita serahkan semuanya kepada Tuhan, yang pasti kita sudah berusaha dan berupaya,” katanya.
Sementara Presiden BEM KM UGM, Adhitya Herwin Dwiputra, dalam orasinya mengatakan mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada merupakan mahasiswa dari proses hasil seleksi ketat dari calon mahasiswa terbaik dari seluruh penjuru nusantara. Sebab itu, dia mengharapakan para mahasiswa agar tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk menempuh pendidikan terbaik di kampus UGM. (Humas UGM/Gusti Grehenson)