Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP KAGAMA) resmi dikukuhkan, Minggu (14/12) di Balai Senat UGM. Pelantikan kepengurusan ini merupakan tindak lanjut hasil Munas XII KAGAMA di Kendari yang mengamanatkan pada tim formatur untuk membentuk susunan kepengurusan KAGAMA masa bakti 2014-2019. Kepengurusan tersebut meliputi Dewan Pertimbangan KAGAMA, Kepengurusan Pusat KAGAMA, serta Dewan Pakar KAGAMA.
Ketua Umum PP KAGAMA periode 2014-2019, Ganjar Pranowo menilai pelantikan tersebut sebagai langkah awal bagi alumni UGM untuk mengkonsolidasikan organisasi. “Hubungan antara KAGAMA dengan UGM maupun dengan pengurus daerah akan diperkuat,” kata Ganjar.
Ia menambahkan KAGAMA diharapkan juga punya peran nyata di masyarakat, seperti dalam kasus bencana alam di Banjarnegara saat ini. Bersama tim UGM, KAGAMA harus memberikan solusi cepat dan nyata bagi para korban maupun pemulihan lingkungan yang ditempati. “UGM punya ilmunya untuk penanganan masalah kemanusiaan maupun kebencanaan,” imbuhnya.
Sementara itu Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc memberikan ucapan selamat atas pelantikan pengurus PP KAGAMA periode 2014-2019. Alumni menurut Dwikorita memiliki peran penting dalam mendukung UGM untuk membangun pilar kemajuan bangsa. “Kita harus punya daya saing dan lompatan strategi dalam membangun Tridharma PT,” kata Dwikorita.
Lompatan strategi yang dimaksud Dwikorita adalah percepatan distribusi hasil-hasil riset UGM dengan melihat tingkat kebutuhan masyarakat. Hasil-hasil riset tersebut antara lain terkait dengan isu-isu strategis, seperti kedaulatan pangan, energi, kesehatan maupun kebencanaan. “Alumni punya peran dalam membangun jejaring yang kuat,” urainya.
Usai pelantikan, acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara perwakilan dari Dewan Pertimbangan (Dwikorita Karnawati), Dewan Pakar (Budi Wignyosukarto) serta Pengurus Harian ( Budi Karya Sumadi). Rapat pleno pertama hari itu digelar untuk membahas program kerja masing-masing bidang.
Peringati Dies
Sementara itu dalam merayakan Dies Natalis UGM ke-65, KAGAMA juga menggelar beberapa kegiatan seperti Niti Laku dari Pagilaran yang merupakan tempat kuliah pertama saat UGM didirikan 1949 ke Kampus UGM Bulaksumur; Bluxpit sepeda Bandung-Yogyakarta; serta diskusi ”Sistem Transportaisi Perkotaan” yang digelar KOMPAS, Radio Sonora dan PP Kagama dengan narasumber Ketua Harian PP KAGAMA Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama, Prof. Danang Parikesit dari Fakultas Teknik UGM, dan Prof. Sunyoto Usman dari Fakultas ISIPOL UGM.
Pada diskusi tersebut Ketua Harian PP KAGAMA, Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah harus membenahi prasarana dan sarana transportasi publik kalau ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi, nasional maupun daerah. Dikatakannya, dalam hitungan yang relatif kasar dengan penghematan Rp 120 trilyun dari pengalihan subsidi BBM yang diputuskan pemerintah November lalu terdapat ruang fiskal yang cukup bagi pemerintah, pusat dan daerah, untuk menggenjot pembenahan transportasi publik.
Menurut Budi Karya Sumadi, sudah jadi rahasia umum, bahwa kinerja ekonomi kita saat ini masih jauh dari potensinya salah satunya disebabkan oleh masih belum baiknya sarana prasarana transportasi publik. “Biaya pengangkutan barang dan orang menjadi lebih mahal dan terbatas”, lanjutnya.
PP KAGAMA, lanjutnya, mengapresiasi sikap Pemerintah Pusat, Pemerintah DKI Jakarta dan juga Pemerintah daerah-daerah lain yang saat ini tampak mulai melihat menggeliat dan mengambil tindakan yg penting atas urgensi pembenahan transportasi publik ini. Budi Karya menekankan agar pemerintah serius menangkap momentum peluang fiskal dan dukungan publik pasca-pengurangan subsidi BBM. (Humas UGM/Satria, foto: Budi H)