• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Dokter Layanan Primer Dinilai Belum Mampu Mengelola Penyakit Secara Mandiri

Dokter Layanan Primer Dinilai Belum Mampu Mengelola Penyakit Secara Mandiri

  • 30 Maret 2015, 12:36 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 5398
  • PDF Version
Dokter Layanan Primer Dinilai Belum Mampu Mengelola Penyakit Secara Mandiri

YOGYAKARTA – Jumlah dokter di Indonesia mencapai 90.000 orang. Meski dengan jumlah tersebut, rasio dokter di Indonesia sudah dianggap ideal dengan rasio 1:2500, artinya sudah tersedia sekitar 90 ribu dokter di layanan primer di antara 250 juta penduduk. Kekurangannya hanya sekitar 10 ribu dokter yang dapat dipenuhi dalam waktu 1-2 tahun mendatang.

Meski jumlah rasio dokter mencapai angka ideal, namun di tingkat layanan primer, kemampuan dokter dalam mengelola penyakit secara mandiri ternyata masih sangat rendah. Dosen Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UGM dr. Wahyudi Istiono, M.Kes.,  baru-baru  ini meneliti kemampuan 184 dokter yang bekerja di layanan primer di delapan kabupaten/kota sekaligus diantaranya Bontang, Kepulauan Riau, Kota Yogyakarta, Sleman, Kediri, Kabupaten Alor, dan Gianyar, Bali. “Tingkat kemampuan mengelola penyakit secara mandiri terdistribusi dari 15,5% hingga 55,5%. Hal ini menujukkan kualitas pelayanan dokter di layanan primer masih memprihatinkan,” kata Wahyudi dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Kedokteran UGM, Senin (30/3).

Wahyudi mengatakan rendahnya kemampuan dokter mengelola penyakit secara mandiri disebabkan kurangnya pemahaman dan pelatihan prinsip-prinsip layanan primer yang berpusat pada pasien serta minimnya dukungan fasilitas layanan kesehatan primer. “Semua faktor ini menyebabkan ketidakmandirian dokter yang bekerja di layanan primer dan mengandalkan rujukan ke layanan sekunder dan tersier,” katanya.

Menurut Wahyudi, dari penelitiannnya ini diketahui kemandirian dokter dalam mengelola penyakit di layanan primer lebih rendah dari kemampuan maksimal yang diharapkan sesuai dengan standar kompetensi dokter Indonesia.

Selain itu, kata Wahyudi, dokter yang bekerja di fasilitas kesehatan tingkat pertama ini juga menghadapai kondisi kondisi geografis, otonomi daerah, antropologi penduduk, epidemiologi penyakit, dan ketersediaan sumber daya manusia profesional.

Untuk mendukung kemampuan para dokter yang bekerja di sector layanan primer, Wahyudi merekomendasikan agar segera dilakukan perbaikan kualitas manajemen pelayanan, standarisasi fasilitas, penyediaan sarana dan prasarana kesehatan. Dokter yang bekerja di layanan primer menurutnya merupakan ujung tombak dalam sistem pelayanan kesehatan berjenjang dan bersinergi serta diharapkan mampu berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter spesialias. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Kualitas Dokter Keluarga Harus Ditingkatkan

    Tuesday,02 August 2016 - 16:52
  • Kemenkes Perkuat Layanan Kesehatan Primer

    Monday,03 April 2017 - 15:04
  • UGM-IOWA Kerja Sama Peningkatan Kapasitas Dokter Layanan Primer

    Wednesday,03 August 2016 - 16:28
  • 80 Persen Masalah Kesehatan Dikelola di Tingkat Primer

    Friday,30 October 2015 - 13:18
  • FK UGM Desak Pemerintah Serius Kelola Kesehatan Primer di Indonesia

    Friday,07 December 2012 - 8:46

Rilis Berita

  • Dosen UGM Gelar Workshop Penguatan Guru Kimia SMA-SMK di Kulon Progo 16 August 2022
    Ika
  • Mengenal Radioterapi 16 August 2022
    Radioterapi merupakan salah satu modalitas medis untuk melakukan treatment pada kasus-ka
    Satria
  • UGM dan PT Bank Mandiri Jalin Kerja Sama HOP dan KPR Mitraguna 16 August 2022
    Universitas Gadjah Mada dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sepakat menandatangani perjanjian kerja
    Agung
  • Jembatan Ilmu-Ilmu 16 August 2022
    oleh Dr. Rr. Siti Murtiningsih, M.Hum. Kampus jangan memagari mahasiswa
    Universitas Gadjah Mada
  • Agus Pramusinto Bersama 28 Ilmuwan Internasional Jadi Mentor Peneliti Muda Indonesia 16 August 2022
    Sebanyak 29 ilmuwan internasional dari berbagai bidang studi dan kepakaran akan mementori penelit
    Gusti

Agenda

  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual