Solidaritas alumni UGM selalu berupaya memberikan sumbangsih dan membantu menguatkan mahasiswa sebelum menyelesaikan masa studi. Kali ini, KAGAMA Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKK-MK) UGM mengadakan acara “Meridian 2023: Alumni Berbagi” yang diselenggarakan oleh Unit Alumni FKK-MK bekerja sama dengan Kagama Kedokteran FK-KMK UGM pada Sabtu (30/9). Acara ini merupakan bagian dari sinergi KAGAMA untuk ikut memberikan pembekalan pada mahasiswa FKK-MK sekaligus menjadi ajang silaturahmi bersama.
Sejak pertama kali diselenggarakan, Alumni Berbagi menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mencari tahu bagaimana kehidupan setelah lulus dari perguruan tinggi. Tahun ini, topik yang diangkat adalah perjalanan karier kedokteran, studi lanjutan, dan dokterpreuner. “Acara ini sudah berjalan sejak tahun 2017. Kenyataan bahwa adik-adik yang baru lulus ini mengalami kegamangan. Mau ke mana sih? Apakah seorang dokter harus menjadi seorang klinisi. Ataukah seorang dokter militer. Itu yang banyak kita temukan. Juga dari teman-teman gizi dan keperawatan. Maka munculah ide untuk mengadakan alumni berbagi ini untuk memberikan gambaran setelah lulus itu seperti apa,” ucap Dr. dr. Sudadi, Sp.An., KNA., KAR.
Tak hanya bagi mahasiswa, kegiatan ini juga bermanfaat untuk membantu memetakan kembali persebaran tenaga medis di seluruh sektor. Hal ini berkaitan dengan isu bahwa ketidakmerataan tenaga medis menyebabkan akses akan kesehatan masih besar hambatannya. Untuk itu, perlu adanya penguatan bagi mahasiswa sebelum terjun ke dunia karier. Acara alumni berbagai ini terbagi menjadi tiga sesi dengan 15 topik berbeda. Topik tersebut di antaranya meliputi materi praktisi klinis, dokter preneurship, gizi preneurship, akademisi keperawatan, keperawatan dinas, dan lain-lain.
“Nah, di tahun ini kami berusaha kembali menguatkan sinergi alumni ini. Banyak dari alumni tahun-tahun sebelumnya yang ingin juga berkontribusi. Kalau dibanding yang lain, saya kira alumni UGM ini yang paling solid. Jadi, harapan kedepannya, akan ada lebih banyak kegiatan-kegiatan alumni yang bisa membantu adik-adik mahasiswa ini,” tambah Sudadi. Ia juga menambahkan, kontribusi alumni tidak hanya berhenti di sesi acara ini saja, namun juga tersedia mentoring bagi mahasiswa untuk tetap terhubung dengan alumni. Acara ini juga mengesahkan Career Development Center (CDC) FKK-MK UGM sebagai bagian dari upaya menuntun mahasiswa menemukan pilihan karir yang tepat.
Perwakilan KAGAMA FKK-MK UGM, Dr. dr. Darwito, S.H., Sp.B., Sp.B(K)Onk., turut membagikan kisah perjalanan kariernya hingga menjadi Direktur Utama RSA UGM. “Saya dulu ketika lulus itu bersikeras nggak mau menerima uang dari ayah. Jadi saya meniti karier dulu di Puskesmas selama 7 tahun. Pada saat itu karier dokter itu, kalau nggak di Puskesmas, ya lanjut jadi dokter spesialis. Saat itu saya juga dicemooh. Karena katanya, dokter kalau di Puskesmas itu penyakit yang ditangani ya pusing, keseleo, masuk angin,” tuturnya dengan humoris. Ia akui tak mudah untuk bisa mencapai titik saat ini. Diperlukan tekad, ketekunan, dan jiwa berani mengambil risiko.
Kendati demikian, Darwito tetap memberikan nasihat pada mahasiswa untuk menikmati masa-masa kuliah. “Kuliah itu kan cuma sekali. Jadi dinikmati saja. Eksplore sebanyak-banyaknya. Terutama yang perantau, ya. Nikmati jalan-jalan sama teman, berkelompok. Itu nanti yang akan membuat kalian tahu banyak hal,” tambahnya.
Penulis: Tasya