Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada sukses menyelenggarakan The 10th International Seminar on Tropical Animal Production (ISTAP X) yang digelar 8-9 November 2023. Penyelenggaraan ISTAP X bertujuan untuk mengembangkan proyek percontohan yang berfokus pada sistem produksi hewan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Disamping menghasilkan banyak temuan dalam penelitian ilmu peternakan dan bidang ilmu lainnya, forum ISTAP X diharapkan mampu menghasilkan kebijakan dengan berdasar bukti penelitian dan pengalaman masyarakat. Hasil tersebut diharapkan dikomunikasikan dengan tujuan agar mampu menginspirasi dan mampu diimplementasikan lebih lanjut.
ISTAP X tahun 2023 diikuti 117 peserta dari 7 negara. Selain Indonesia, turut hadir perwakilan dari Thailand, Filipina, Vietnam, Arab Saudi, Bangladesh, dan Jepang.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., mengakui terjadi dilema di tengah masyarakat akibat permintaan akan produk-produk hewani yang terus meningkat, dan adanya kebutuhan mendesak untuk mengatasi dampak lingkungan akibat dari peternakan. Muncul isu-isu seperti emisi gas rumah kaca, penggunaan lahan, dan konsumsi air.
“Dengan tema Sustainable Animal Productivity and Environmental Footprint Toward Global Halal and Food Security, ISTAP X menyoroti strategi inovatif, teknologi, dan praktik terbaik yang dapat menyelaraskan kapasitas produktif ternak dengan konservasi lingkungan, sehingga menawarkan jalan menuju sistem pangan yang lebih berkelanjutan,” ujarnya.
Menurutnya harus ada yang bisa dilakukan para ahli terkait produktivitas hewan ternak dan isu lingkungan. Kontribusi para ahli di berbagai bidang, termasuk pertanian, peternakan, teknologi pangan, dan ilmu lingkungan sangat diharapkan dalam memberikan perspektif holistik mengenai tantangan dan peluang di bidang produktivitas hewan berkelanjutan dalam produksi pangan halal.
“Hal ini tentunya memicu eksplorasi, teknik-teknik inovatif untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hewan, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, dan mengurangi jejak ekologis produksi pangan,” jelasnya.
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan UGM, Prof. Supriyadi, M.Sc., Ph.D., CMA., CA., Ak., dalam kesempatan ini memberikan semangat kepada para peserta untuk aktif dalam seminar. Menurutnya, sangat penting bagi semua pihak untuk mencari cara-cara inovatif dan berkelanjutan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan produksi hewani tanpa mengorbankan kesejahteraan planet bumi atau hewan yang memainkan peran penting dalam sistem produksi pangan.
“Kiranya forum ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para peserta. Salaing menjalin koneksi, dan ambil ilmu yang bisa diterapkan di bidang masing-masing. Bersama-sama, kita dapat membentuk masa depan yang lebih berkelanjutan, aman, dan manusiawi bagi dunia kita,” ungkapnya.
Secara keseluruhan penyelenggaraan ISTAP X dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah sesi plenari (Plenary Sessions) dengan menghadirkan narasumber yaitu Prof. Matthias Gauly (Free University of Bozen-Bolzano, Italy), Prof. Metha Wanapat (University of Khonkaen, Thailand), Prof. Heather Burrow (University of New England, Australia), Dr. Awis Qurni Sazili (Universiti of Putra Malaysia, Malaysia), Dr. Maja Slingerland (Wageningen University & Research, The Netherlands), Prof. Nanung Agus F. (Universitas Gadjah Mada, Indonesia), dan Dr. Jasper Heerkens (Aeres University of Applied Sciences, Netherlands). Sesi kedua adalah sesi paralel di mana para peserta mempresentasikan hasil penelitian.
Seminar ini diharapkan menjadi forum belajar bersama para peneliti, profesional industri, dan siapapun serta menjadi titik temu antara produksi pangan halal, produktivitas hewan berkelanjutan, dan tanggung jawab lingkungan. Forum inipun pada akhirnya dinilai mampu mendorong pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan yang kompleks dan beragam antara ketahanan pangan, praktik halal, dan kelestarian lingkungan, sekaligus menawarkan wawasan praktis dalam mengatasi tantangan global.
Penulis: Prisilia Putri – Agung Nugroho